Voyager 1 dan 2
Tekno

3 Bulan Membisu, Butuh Keajaiban Selamatkan Voyager 1 NASA

  • Kesalahan komunikasi menghalangi wahana Voyager 1 NASA untuk mengirimkan data ke rumah, dan para ilmuwan misi semakin khawatir.
Tekno
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Voyager 1, salah satu misi luar angkasa NASA yang berumur paling lama, mengalami kerusakan komunikasi. Dan  tim misi semakin khawatir  pesawat luar angkasa yang berada jauh itu mungkin tidak dapat pulih. 

Para insinyur saat ini sedang berupaya memperbaiki kesalahan komputer yang menghalangi pesawat tersebut mengirimkan data kembali ke Bumi, namun keterbatasan perangkat lunak dan jarak mempersulit hal ini. Voyager 1 adalah pesawat ruang angkasa terjauh dari Bumi dalam sejarah.

Sejak 14 November 2023 lalu, wahana antarbintang Voyager 1 tidak dapat mengirim  data yang dikumpulkan oleh instrumen ilmiahnya. Wahana ini sebelumnya menerima dan melaksanakan perintah dengan baik, menurut tim pendukungnya yang berbasis di California. Dia terus meluncur melintasi ruang antarbintang lebih dari  24 miliar kilometer dari Bumi. Jauh  melampaui batas tata surya. Namun, tanpa akses ke sistem yang bermasalah, sulit bagi para insinyur untuk menilai sepenuhnya status pesawat tersebut.

"Ini akan menjadi keajaiban terbesar jika kita mendapatkannya kembali," kata manajer proyek Voyager Suzanne Dodd dalam sebuah wawancara dengan Ars Technica dikutip Live Science Kamis 15 Februari 2024.

Sejak Voyager 1 diluncurkan pada 5 September 1977, ia telah melakukan perjalanan menjauhi matahari dengan kecepatan sekitar  17 kilometer per detik. Voyager 1 secara resmi melintasi ruang antarbintang pada tahun 2012. Dia menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang melakukan hal itu. Saat ini Voyager 1 adalah objek buatan manusia yang terjauh dari Bumi.

Biasanya, wahana tersebut mengirimkan data kembali ke Bumi menggunakan sistem data penerbangannya. Salah satu dari tiga komputer yang ada di dalamnya. Namun kesalahan terjadi pada salah satu subsistemnya.

Sayangnya, memperbaiki kerusakan tersebut terbukti rumit karena usia pesawat ruang angkasa dan jaraknya dari Bumi. Menurut NASA, setelah mengirimkan perintah, tim darat harus menunggu 45 jam agar pesawat dapat merespons. Dan karena wahana ini dirancang dan dibuat pada tahun 1970-an, sebagian besar teknologi yang ada di dalamnya tidak lagi canggih dan skemanya tidak didigitalkan.

“Orang-orang yang membuat pesawat luar angkasa itu sudah tidak hidup lagi,” kata Dodd. “Kami memiliki dokumentasi yang cukup bagus, namun sebagian besar masih dalam bentuk kertas, jadi Anda melakukan penggalian arkeologi untuk mendapatkan dokumen tersebut.”

Jika NASA tidak dapat memulihkan kontak dengan Voyager 1, badan tersebut masih memiliki setidaknya satu wahana di ruang antarbintang. Pesawat ruang angkasa kembarnya Voyager 2, melintasi penghalang tersebut pada tahun 2018. Wahana ini terus melakukan kontak dengan Bumi sejak saat itu.  Wahana milik NASA ini diperkirakan akan keluar sepenuhnya dari tata surya sekitar tahun 2040-an.

Namun untuk saat ini, tim Voyager berkomitmen untuk membuat TMU kembali online. “Kami tentu saja belum menyerah,” kata Dodd.