3 BUMN Geotermal RI Bakal IPO, Nilainya Tembus Rp7 Triliun
Pemerintah Indonesia tengah merancang penawaran umum perdana saham perdana (initial public offering/IPO) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor panas bumi yang dapat menghasilkan US$500 juta setara Rp7,1 triliun.
Korporasi
JAKARTA – Pemerintah Indonesia tengah merancang penawaran umum perdana saham perdana (initial public offering/IPO) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor panas bumi yang dapat menghasilkan US$500 juta setara Rp7,1 triliun.
Mengutip dari Bloomberg, Rabu, 3 Maret 2021, upaya IPO tersebut dimaksudkan untuk membangun perusahaan geotermal terbesar dunia yang dibentuk dari tiga BUMN. Rencana IPO akan dilakukan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) paling cepat akhir tahun ini.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury menyebutkan ketiga BUMN itu adalah PT Geo Dipa Energi (Persero), PT PLN Gas & Geothermal (Persero), dan PT Pertamina Geothermal Energy.
Pahala menambahkan, perusahaan baru tersebut akan memproduksi listrik 1.022,5 megawatt, jumlah tersebut dapat memenuhi setengah output energi terbarukan di Indonesia.
Asian Development Bank (ADB) menyebutkan bahwa Indonesia diperkirakan memiliki energi geotermal terbanyak di dunia yaitu 23,9%.
Secara geografis, hal itu disebabkan oleh titik lokasi Indonesia yang berada di cincin api Pasifik.
Pada tahun 2019, Indonesia memiliki kapasitas tenaga geotermal hingga 2,1 gigawatt
Kemudian, pemerintah Indonesia menargetkan kapasitas geotermal sebesar 7,2 gigawatt pada tahun 2025.
Hal ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi 23% kebutuhan energi terbarukan di masa mendatang. (SKO)