Ilustrasi ekonomi hijau (green economy)
Industri

3 Faktor Utama yang Menghalangi Masyarakat Indonesia untuk Berinvestasi di Ekonomi Hijau

  • Menurut studi bertajuk "Keberlanjutan: Laju Perubahan Semakin Cepat" tersebut, sebagian besar masyarakat Indonesia memandang positif investasi ekonomi hijau yang mengutamakan nilai lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG.
Industri
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - PT Schroders Investment Management Indonesia merilis sebuah studi yang mengemukakan tiga faktor utama yang maenghalangi masyarakat Tanah Air untuk berinvestasi di kegiatan ekonomi hijau.

Menurut studi bertajuk "Keberlanjutan: Laju Perubahan Semakin Cepat" tersebut, sebagian besar masyarakat Indonesia memandang positif investasi ekonomi hijau yang mengutamakan nilai lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG.

Dampak terhadap lingkungan menjadi salah satu faktor yang membuat investasi ekonomi hijau tampak menarik bagi sebagian besar orang Indonesia.

Masyarakat pun merasa perlu terlibat dalam investasi berkelanjutan di perusahaan yang mengutamakan prinsip ESG dalam menjalankan bisnisnya.

Walau demikian, laporan Schroders pun mengemukakan bahwa ada tiga faktor yang dapat menghambat masyarakat dalam negeri untuk berinvestasi di ekonomi hijau.

Pertama, 55% responden mengkhawatirkan kurangnya transparansi dan data yang dilaporkan terkait dampak dari investasi yang sudah dilakukan.

Kedua, 47% responden ragu untuk berinvestasi jika definisi dan kesepakatan tentang investasi berkelanjutan masih kurang jelas.

Ketiga, 39% responden mengkhawatirkan kinerja dari investasi berkelanjutan yang bersandar pada prinsip ESG.

Sementara itu, Schroders Indonesia merangkum lima dampak utama yang diharapkan masyarakat Indonesia dari investasi ESG, yakni:

1. kualitas pendidikan (56%),

2. kesehatan (55%),

3. air dan sanitasi yang bersih (36%),

4. mengurangi kesenjangan (36%), serta

5. mengatasi kelaparan (33%).

(Catatan: Untuk merampungkan laporan ini, Schroders bekerja sama dengan alan. agency dan iResearch untuk melakukan survei terhadap 23.950 orang di 33 lokasi di seluruh dunia dalam rentang 18 Februari - 7 April 2022.)