3 Faktor yang Mendorong Transformasi BUMN dari ‘Beban’ Menjadi ‘Kekuatan’ Negara
- Faktor yang pertama adalah restrukturisasi dan reformasi internal BUMN yang dilakukan melalui kebijakan “bersih-bersih” untuk perusahaan yang kinerja keuangannya mengalami kerugian akibat kasus korupsi, misalnya PT Jiwasraya dan PT Asabri.
Nasional
JAKARTA – Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Kepulauan Riau Hazhary menyebutkan bahwa ada tiga faktor yang mendorong transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari “beban” menjadi “kekuatan” negara.
Faktor yang pertama adalah restrukturisasi dan reformasi internal BUMN yang dilakukan melalui kebijakan “bersih-bersih” untuk perusahaan yang kinerja keuangannya mengalami kerugian akibat kasus korupsi, misalnya PT Jiwasraya dan PT Asabri.
Hazhary mengatakan, dengan adanya penanganan tersebut, kondisi keuangan Jiwasraya dan Asabri pun mulai membaik.
- Calon Investor Belum Ada yang Serius Garap Proyek IKN, Kok Bisa?
- Upaya 'Bersih-bersih' Erick Thohir dan Dampaknya Terhadap Pemulihan Ekonomi Pascapandemi
- Gandeng Ratusan Brand Fashion Ternama, USS 2022 Kembali Hadirkan Rilisan Eksklusif dan Promo Spesial Selama 3 Hari
Faktor yang kedua adalah efisiensi berdasarkan sektor melalui kebijakan holding serta penutupan BUMN beserta anak-cucunya yang dinilai tidak perlu dipertahankan.
“Seperti halnya kebijakan pengkonsolidasian BUMN yang memiliki rumah sakit yang tadinya terpencar kini menjadi satu bagian sehingga dapat memberikan pelayanan yang efektif kepada masyarakat,” ujar Hazhary kepada TrenAsia, Kamis, 8 Desember 2022.
Faktor yang ketiga adalah inovasi yang ditumbuhkan dari tubuh BUMN. Hazhary berkata, BUMN sudah mampu melaksanakan restrukturisasi model bisnis lewat pembangunan ekosistem, kerja sama, perkembangan kebutuhan stakeholders, dan fokus pada core business masing-masing.
BUMN sudah tidak lagi melakukan aktivitas bisnis yang tidak berhubungan dengan kapasitas masing-masing perusahaan.
“Langkah ini juga menjadi penting membuat BUMN bertahan atau bahkan memenangkan persaingan dalam dunia bisnis, salah satu contohnya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom guna mempercepat transformasi bisnisnya di era digital,” kata Hazhary.
Inovasi digital dikatakan Hazhary telah membantu perekonomian Indonesia, seperti halnya platform e-commerce yang tumbuh dengan baik saat ini, apalagi di dalamnya didominasi oleh produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
- Siluman Su-57 Felon Rusia Mendapat Pawang Tempur Pertama
- Harga Minyak Dunia Merosot ke US$79 per Barel, Pertalite Tak Kunjung Turun
- Ambisius! Erick Akan Bubarkan 600 Anak Cucu Perusahaan BUMN
Hazhary mengatakan, ketiga faktor ini bisa hadir di ekosistem BUMN ketika Erick Thohir memegang tampuk kepemimpinan.
Hazhary menganggap bahwa transformasi BUMN yang sudah terjadi saat ini telah menjadi representasi dari komitmen Erick yang sempat mengatakan bahwa BUMN adalah aset bangsa yang bisa menjadi penggerak ekonomi.
Keberhasilan BUMN dalam menopang pendapatan negara disoroti Hazhary lewat laba bersih BUMN secara konsolidasi yang tumbuh mencapai Rp90 triliun pada tahun 2021, melonjak dari Rp13 triliun pada tahun sebelumnya.