<p>Karyawan beraktivitas dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jum&#8217;at, 20 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional & Dunia

3 Hari Investor Asing Tarik Uang dari Indonesia Rp2,55 Triliun, Berapa yang Masuk?

  • JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat capital outflow atau aliran modal asing keluar sebesar Rp2,55 triliun pada periode 30 November – 3 Desember 2020. Transaksi tersebut masuk di pasar sebesar Rp3,86 triliun. Sementara itu, aliran modal asing yang masuk tercatat Rp1,3 triliun di Surat Berharga Negara (SBN). Secara keseluruhan, aliran modal asing yang keluar atau capital outflow di pasar […]

Nasional & Dunia
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat capital outflow atau aliran modal asing keluar sebesar Rp2,55 triliun pada periode 30 November – 3 Desember 2020.

Transaksi tersebut masuk di pasar sebesar Rp3,86 triliun. Sementara itu, aliran modal asing yang masuk tercatat Rp1,3 triliun di Surat Berharga Negara (SBN).

Secara keseluruhan, aliran modal asing yang keluar atau capital outflow di pasar keuangan domestik selama 2020 mencapai Rp142,56 triliun.

Modal asing tersebut ditransaksikan pada credit default swaps (CDS) Indonesia lima tahun yang turun ke level 66,88 basis poin (bps) per 3 Desember 2020. Sebelumnya, premi per 27 November tercatat sebesar 74,29 bps.

Di samping itu, yield US Treasury Note 10 tahun turun ke level 0,906%, dan yield SBN 10 tahun di level 6,18%.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keyakinan investor terhadap prospek perekonomian domestik tetap terjaga.

 “Surplus transaksi modal dan finansial mendorong aliran modal asing masuk,” ujarnya dalam koferensi pers daring, beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, pada Oktober 2020 neraca perdagangan kembali mencatat surplus sebesar US$3,61 miliar. Ini kembali terjadi setelah bulan sebelumnya juga tercatat surplus US$2,39 miliar.

Menurut Perry, surplus neraca perdagangan ini berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

Tren Surplus Kembali Berlanjut

Kemudian, apabila ditilik lebih lanjut, sejak awal tahun hingga Oktober 2020, surplus yang tercatat mencapai US$17,07 miliar. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode Oktober tahun lalu yang tercatat defisit US$2,12 miliar.

Surplus pada periode ini dipengaruhi oleh neraca perdagangan nonmigas yang juga mencatat surplus berlanjut. Pada Oktober 2020, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat sebesar US$4,06 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumya sebesar US$2,90 miliar.

Adapun defisit neraca perdagangan migas menurun dari US$504,6 juta pada September 2020 menjadi sebesar US$450,1 juta. Penyebabnya adalah penurunan ekspor migas yang lebih rendah dibandingkan dengan penurunan impor migas.

Kemudian, untuk posisi cadangan devisa (cadev) per akhir Oktober 2020 juga tetap tinggi, yakni US$133,7 miliar. Cadev tersebut setara dengan pembiayaan 9,7 bulan impor atau 9,3 bulan impor. Selain itu, posisinya juga disebut berada di atas standar kecukupan tiga bulan impor.