<p>Vaksin COVID-19 produksi Sinovac Biothech China. / Bbc.com</p>
Nasional

3 Juta Vaksin COVID-19 dari China Siap Masuk RI Akhir 2020

  • Pemerintah memastikan ketersediaan 3 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech China untuk Indonesia mulai akhir 2020.

Nasional
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Pemerintah memastikan ketersediaan 3 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech China untuk Indonesia mulai akhir 2020.

Ketua Tim Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut 3 juta vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech siap masuk Indonesia akhir tahun 2020.

“Tiga juta vaksin ini masih ada sertifikasi dari Badan POM, mereka sudah kirim tim ke pabrik Sinovac,” Menko Airlangga Hartarto dalam jumpa pers daring di Jakarta, dilansir Antara, Kamis, 22 Oktober 2020.

Menurut Menko Airlangga, vaksin itu belum bisa langsung digunakan atau perlu waktu untuk kegiatan imunisasi karena harus menunggu uji sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Perlu kehati-hatian karena ini melibatkan kesehatan masyarakat keseluruhan. Pemerintah tidak ingin ada efek samping dari vaksinasi,” imbuh Menko Airlangga.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto / Facebook @PerekonomianRI
Dosis Vaksin Tambahan

Selain 3 juta vaksin COVID-19, lanjut dia, juga ada 15 juta dosis berbentuk bahan baku yang disiapkan akhir tahun dan akan diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero).

Tak hanya dari Sinovac, lanjut dia, alokasi vaksin untuk Indonesia juga datang dari Sinopharm sebanyak 15 juta dosis vaksin mandiri dan Cansino sebanyak 100.000 dosis.

“Seluruhnya ini akses yang disiapkan dan pemerintah sudah mengeluarkan Perpres pembelian vaksin dan sekarang disiapkan Permenkes. Ini metode pembeliannya perlu dibuat regulasi agar tetap sasaran dan jumlah,” kata Menko Airlangga.

Ia menambahkan pemerintah menempuh dua jalur dalam mendapatkan vaksin COVID-19. Jalurnya yakni mandiri atau dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri melalui vaksin Merah Putih.

Dalam pengembangannya, lanjut Menko Airlangga, diperkirakan pada kuartal kedua tahun 2021 siap diproduksi.

Kemudian, jalur kedua melalui kerja sama internasional dari sejumlah perusahaan yang melakukan riset. Mereka sudah dalam tahap akhir uji klinis seperti Sinovac, Sinopharm dengan G40 melalui Uni Emirat Arab, Cansino, dan Astra Zeneca. (SKO)