3 Keanehan di Parade Hari Kemenangan Rusia
- Dalam pidatonya di Lapangan Merah kepada pasukan Rusia dan bangsa Rusia pemimpin Kremlin hanya mengulangi pembenarannya tentang operasi militer ke Ukraina. Semua argumen yang tampaknya menyalahkan semua orang kecuali Rusia atas apa yang terjadi.
Nasional
MOSKOW-Menjelang peringatan Hari Kemenangan 9 Mei 2022, Moskow penuh dengan rumor dan spekulasi. Apakah Vladimir Putin mempersiapkan pengumuman besar tentang serangan Rusia di Ukraina? Apakah dia akan mendeklarasikan semacam kemenangan? Atau menandakan eskalasi? Pada akhirnya, dia tidak melakukan keduanya.
Dalam pidatonya di Lapangan Merah kepada pasukan Rusia dan bangsa Rusia pemimpin Kremlin hanya mengulangi pembenarannya tentang operasi militer ke Ukraina. Semua argumen yang tampaknya menyalahkan semua orang kecuali Rusia atas apa yang terjadi.
- Elon Musk Terima Ancaman dari Seorang Pejabat Rusia
- BEI Siap Lakukan Trading Halt Jika IHSG Makin Anjlok, Ini Dia Aturannya!
- KAI Commuter dan Inka Teken MoU, 16 Rangkaian KRL Baru Siap Hadir!
Tetapi sebenarnya ada banyak hal lain yang juga tidak terduga muncul dalam peringatan tersebut. Apa saja? Mari kita lihat
1.Hampir tidak ada simbol Z
Simbol Z menjadi begitu terkenal karena digunakan sebagai ciri serangan Rusia ke Ukraina. Huruf ini diartikan berbeda-beda. Ada yang menyebut bermakna Zelenksy yang menjadi target utama operasi, atau juga berarti kemenangan.
Ada spekulasi bahwa simbol Z itu akan ditampilkan secara mencolok pada Hari Kemenangan untuk menunjukkan tekad Rusia dalam misi tersebut. Bahkan saat latihan beberapa hari sebelumnya, jet-jet tempur Rusia melakukan flypast dengan membentuk huruf Z. Faktanya hal itu tidak terjadi. Bahkan hampir tidak ada symbol itu yang muncul dalam parade.
Parade militer besar di Lapangan Merah diikuti dengan pawai "Resimen Abadi". Ini adalah - prosesi massal yang dapat diikuti siapa saja, di mana orang-orang diundang untuk membawa potret kerabat mereka dan warga negara Soviet lainnya yang bertempur dalam Perang Dunia Kedua. Pada parade Resimen Abadi memang beberapa orang mengenakan lencana atau T-shirt "Z" kecil, tetapi mereka sangat minoritas.
Selain itu juga ada parade pasukan militer yang juga tidak membawa symbol tersebut. Hanya ada suara keras penyiar yang mengatakan bahwa telah terjadi pertempuran di Ukraina.
2.Putin sama sekali tidak menyebut Operasi Militer Khusus
Banyak orang meyakini pidato hari kemenangan akan digunakan Presiden Vladimir Putin untuk mengobarkan semangat terkait operasinya di Ukraina. Entah itu dengan mengumumkan keberhasilan atau pengumuman tentang ekskalasi serangan.
Tetapi jangankan menyatakan kemenangan, bahkan dalam pidatonya yang hanya berlangsung 11 menit Putin satu kalipun tidak menyebut frasa "Operasi Militer Khusus". Sebuah istilah yang digunakan untuk misinya di Ukraina. Tentu saja dia juga tidak menyebut kata perang. Bahkan kata itu di Rusia menjadi sangat berbahaya. Siapapun yang menyebut operasi militer khusus sebagai perang bisa diancam penjara.
Tentu saja ini menjadi aneh kenapa dalam momentum tersebut Putin sama sekali tidak menyebut Operasi Militer Khusus. Dalam pidatonya dia hanya mencoba menarik kesejajaran antara permusuhan saat ini dan Perang Dunia Kedua. Sebuah upaya untuk memobilisasi sentimen patriotik atas kekalahan Hitler untuk meningkatkan dukungan publik Rusia untuk operasi di Ukraina.
3. Jenderal Valery Gerasimov Tidak hadir
Dalam acara yang bagi Rusia adalah sangat penting satu hal yang juga janggal adalah ketidakhadiran Kepala Angkatan Bersenjata Jenderal Valery Gerasimov.
Ketidakhadiran Gerasimov secara luas menjadi perhatian dan pembicaraan di media sosial. Wajar mengingat kepala staf angkatan bersenjata Rusia biasanya merupakan peserta penting dalam acara tersebut.
Gerasimov adalah salah satu orang terpenting di Kremlin. Dia bersama Putin dan Sergei Shoigu yang sekarang menjadi Menteri Pertahanan adalah tiga orang yang menyusun doktrin tempur Rusia.
Beberapa hari sebelum parade digelar, Gerasimov disebut melakukan perjalanan ke garis depan di Ukraina. Bahkan sumber intelijen barat menyebut jenderal itu nyaris menjadi korban serangan Ukraina. Namun tidak ada bukti dia terluka meski juga tidak ada kemunculannya sejak kabar itu datang.