Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan Stadion GBK Multifungsi di kawasan Senayan Jakarta, Senin 11 Juli 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

3 Kontrak Baru BUMN Karya Ini Melesat pada Pertengahan 2022, Ada yang Hampir Sentuh 200 Persen!

  • Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya yang mengalami peningkatan nilai kontrak baru pasca pandemi COVID-19 yakni Adhi Karya, Waskita Karya, dan Wijaya Karya.
Korporasi
Liza Zahara

Liza Zahara

Author

JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya yang mengalami peningkatan nilai kontrak baru pasca pandemi COVID-19 yakni  PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Peningkatan dari nilai kontrak yang dialami ketiga BUMN Karya tersebut masing-masing dapat ditilik dari perolehan sementara yang dicatatkan perusahaan pada kuartal satu hingga kuartal dua tahun ini.

Berdasarkan pengamatan TrenAsia pada 20 Juli 2022, ketiga perusahaan BUMN Karya tersebut juga mulai berpacu untuk menandatangani kontrak baru dari proyek-proyek yang akan digarap.

Kinerja Positif

Waskita Karya menjadi BUMN Karya yang mengalami lonjakan paling besar hingga Juli 2022 sebesar 197,30% atau Rp9,31 triliun. Perolehan tersebut melesat dari perolehan kontrak baru pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp3,13 triliun.

Kenaikan pada perolehan kontrak baru yang dialami Adhi Karya tercatat dalam jumlah yang besar senilai Rp12,2 triliun hingga kuartal II-2022.

Nilai kontrak baru yang dibukukan perseroan hingga Juli 2022 naik sebesar 82% dibandingkan kontrak baru yang didapat pada Juni 2021 senilai Rp6,7 triliun.

Kemudian untuk nilai kontrak yang dicatatkan Wijaya Karya hingga Mei 2022 sebesar Rp12,4 triliun atau naik 56,76%.

Berdasarkan perolehan kontrak baru yang melesat baik pada kuartal I-2022 hingga kuartal II-2022 terlihat adanya peluang kinerja positif setelah pandemi COVID-19 yang melanda di Indonesia.

Kinerja yang mulai membaik tersebut memberikan peluang baru untuk BUMN Karya terus mengumpulkan kontrak baru lainnya agar target kontrak baru tahun ini dapat dicapai sesuai jadwal perseroan.

Meski begitu, perusahaan BUMN Karya perlu merasa waspada akan tantangan lain kedepannya baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang.

Fokus Bisnis dan Proyek

Dari perolehan nilai kontrak yang diperoleh pada ketiga BUMN Karya ini memiliki kemiripan pada proyek yang berkontribusi pada nilai kontrak.

Proyek yang mendominasi masih dari segmen infrastruktur, kemudian disusul EPC, hingga properti.

Selanjutnya, ketiga BUMN Karya ini memiliki fokus masing-masing untuk mencapai target kontrak baru tahun ini.

Waskita memilih untuk berfokus pada perbaikan kienrja operasional serta penyelesaian proyek-proyek yang tertunda selama pandemi. Kontrak baru yang disasar baik dari pasar domestik hingga internasional.

Berbeda dengan Wijaya Karya yang memilih untuk fokus membidik proyek-proyek selanjutnya dari proyek pemerintah dan BUMN.

Adapun proyek yang sedang digarap perusahaam BUMN ini salah satunya rehabilitas jalan dan jembatan nasional di Sumatra milik Waskita, proyek pelebaran Jalan Tol Tangerang - Merak yang dilaksanakan Adhi Karya, dan revitalisasi Bandara Jalim Perdana Kusuma oleh Wijaya Karya, serta proyek lainnya.