Kuliner khas Cirebon empal gentong yang disajikan bersama dengan sate sebagai pelengkap (Foto: Antara/Hreeloita Dharma Shanti)
Destinasi & Kuliner

3 Kuliner Khas Cirebon yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung

  • Selain memiliki destinasi wisata khususnya wisata religi, Cirebon juga menyimpan keunikan dari sisi kuliner.
Destinasi & Kuliner
Khafidz Abdulah Budianto

Khafidz Abdulah Budianto

Author

JAKARTA - Cirebon merupakan kota di pesisir utara Pulau Jawa. Kota ini memiliki beberapa julukan seperti Kota Udang, Kota Pelabuhan, hingga Kota Wali. Berbagai julukan tersebut merupakan representasi dari Kota Cirebon. 

Selain memiliki destinasi wisata khususnya wisata religi, Cirebon juga menyimpan keunikan dari sisi kuliner. Trenasia akan merangkumnya dalam tiga makanan berat khas Cirebon yang wajib dicoba saat berkunjung ke Kota Udang.

Empal Gentong

Empal Gentong merupakan salah satu khas makanan dari Cirebon. Sekilas makanan ini mirip dengan gulai ataupun kuah kare. Meski begitu, empal gentong berbeda dengan kedua makanan tersebut. 

Makanan ini merupakan perpaduan dari masakan Jawa, Arab, China, dan India yang mulai berkembang sejak abad 15. Tak mengherankan sebab Cirebon sebagai Kota Pelabuhan pasti banyak terjadi akulturasi budaya.

Empal gentong berisikan jerohan daging sapi yang dimasak pada sebuah gentong. Awalnya daging yang digunakan merupakan daging kerbau. Masakan ini bercitarasa gurih dan sedap dari perpaduan bumbu dan kuahnya yang bersantan. 

Makanan ini biasanya disajikan dengan nasi serta pada bagian atasnya terdapat taburan bawang goreng serta kucai. Selain itu, terdapat pula sate yang turut disajikan sebagai pelengkap. Untuk mencari makanan ini tidak sulit, terdapat beberapa rekomendasi tempat makan seperti Empal Gentong Krucuk, Empal Gentong Mang Dharma dan lain sebagainya.

Nasi Jamblang

Kuliner berat khas Cirebon selanjutnya yang wajib dicoba yaitu Nasi Jamblang. Sebetulnya makanan ini berasal dari sebuah desa di wilayah Cirebon yang bernama Jamblang sehingga akhirnya kuliner itu disebut demikian. 

Asal usul makanan ini telah ada sejak jaman penjajahan dimana para pekerja kerap membawa makanan dengan menggunakan daun jati sebagai wadahnya. Daun jati memang identik dengan kuliner ini. Penggunaan daun jati selain teksturnya yang tidak mudah sobek juga memberikan aroma harum dalam nasi yang dibungkusnya. 

Nasi Jamblang menggunakan berbagai lauk seperti sambal goreng, tahu sayur, paru-paru, semur hati atau daging, perkedel dan lain sebagainya yang oleh penjualnya disajikan secara prasmanan.

Menemukan nasi jamblang di Cirebon juga tidak sulit. Terdapat warung hingga rumah makan yang menyajikan masakan satu ini. Terdapat rekomendasi tempat membeli kuliner tersebut seperti nasi jamblang Stasiun Kejaksan, nasi jamblang Pelabuhan, dan lain sebagaianya.

Docang

Rekomendasi terakhir kuliner berat khas Kota Udang yaitu docang. Sekilas nama ini memang asing didengar oleh masyarakat di luar kawasan Cirebon. Asal muasal docang diperkirakan telah ada sejak abad 15. Docang merupakan akronim dari godogan kacang yang memiliki air rebusan kacang yang dihaluskan.

Kudapan khas Cirebon ini terdiri dari lontong, daun singkong dan tauge yang disiram dengan kuah dage (oncom) dan parutan kelapa serta dihidangkan dengan kerupuk. Docang memiliki citarasa yang gurih. Makanan ini merupakan menu sarapan bagi warga di Kota Udang disamping juga dihidangkan saat siang maupun malam hari.