3 Langkah Strategis Pemkot Denpasar Tingkatkan Kesejahteraan Petani
- Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar terus merancang beragam kebijakan strategis dalam pertanian agar dapat memberikan kesejahteraan bagi petani dan masyarakat.
Nasional
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar terus merancang beragam kebijakan strategis dalam pertanian agar dapat memberikan kesejahteraan bagi petani dan masyarakat.
Seperti diketahui sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dalam membangun perekonomian daerah dan nasional. Sektor pertanian berfungsi sebagai penyedia bahan pangan untuk ketahanan pangan masyarakat, sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, penyedia lapangan kerja, serta sumber pendapatan masyarakat.
Berikut ini adalah 3 langkah strategis Pemkot Denpasar guna tingkatkan kesejahteraan petani.
1. Pola Pertanian yang Holistik dari Hulu ke Hilir
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya menyebut kemajuan pertanian harus disertai dengan pola. Pemkot Denpasar telah membantu proses penyediaan pupuk hingga pembelian hasil panen petani yang sesuai dengan harga di pasaran.
- Kembali Dibuka, Tiket Uji Coba Kereta WHOOSH Langsung Ludes
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 25 September 2023 untuk Wilayah DKI Jakarta
- Meski Punya Banyak Keunggulan, Ini Beberapa Pertimbangan Sebelum Mantap Beli iPhone 15 Pro
Pihaknya menggandeng Perumda Pasar Sewakadarma serta Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) untuk membeli hasil panen para petani.
Penandatanganan MoU kerjasama antara Majelis Madya Subak Kota Denpasar dan Perumda Pasar Sewakadarma dalam mendukung serapan pasar hasil panen petani juga telah dilakukan Minggu, 24 September kemarin.
2. Peningkatan Penghasilan Pekaseh dan Pangliman
Pekaseh (ketua subak) dan pangliman (wakil ketua subak) tak luput dari perhatian pemkot Denpasar. Keduanya mendapatkan peningkatan penghasilan. Ngurah Jaya menyebut langkah ini diambil untuk menambah semangat petani untuk terus produktif.
“Tambahan penghasilan pekaseh dan pangliman yang secara bertahap akan kami tingkatkan,” ujarnya.
3. Jaminan Sosial BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
Ngurah Jaya menilai, jaminan sosial BPJS ini penting untuk menjadi para petani saat bekerja. Pihaknya terus melaksanakan sosialisasi BPJS.
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Denpasar, Dinas Pertanian Kota Denpasar terus mengupayakan agar seluruh petani di Kota Denpasar terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Jumlah petani yang ada di Kota Denpasar yakni 3.058 petani, data sementara secara usia 66% petani di bawah usia 65 tahun, sisanya di atas 65 tahun. Jadi peserta yang akan terdaftar adalah petani yang berusia kurang dari usia 65 tahun.
Untuk sementara ini, para petani difasilitasi dengan asuransi usaha tani, dimana asuransi tersebut dibayarkan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Untuk asuransi usaha tani apabila terjadi kegagalan panen dapat diklaim sejumlah 6 juta per hektar are.