3 Langkah Toyota Motor Manufacturing Indonesia Terapkan ESG dalam Aspek Lingkungan
- Sejalan dengan komitmen pemerintah, Toyota Motor Manufacturing melakukan tiga langkah aspek pengelolaan lingkungan untuk tujuan pembangunan berkelanjutan.
Korporasi
JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing (TMMIN) adalah perusahaan perkait produk Toyota sekaligus eksportir kendaraan dan suku cadang Toyota. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di industri otomotif, Toyota Motor Manufacturing ikut andil dalam peningkatan emisi karbon di Indonesia.
Berdasarkan data Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tercatat hingga 31 Desember 2022 ada 152,52 juta unit kendaraan bermotor. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 126,99 juta unit atau 83,27% berupa sepeda motor dan sebanyak 19,31 juta sisanya adalah mobil penumpang.
- 6 Strategi Mengatur Keuangan Keluarga dengan Bijak
- Sapi Dianggap Hewan Suci, Lalu Bagaimana Perayaan Iduladha di India?
- Buaya Terbesar di Dunia Ini Diyakini Hidup Bahagia dan Masih Berumur Panjang
Dari data tersebut, sepeda motor menempati posisi dan mobil penumpang menempati posisi kedua sebagai kendaraan bermotor terbanyak di Indonesia diikuti oleh mobil beban sebanyak 5,67 juta dan bus sebanyak 212.744.
Dengan jumlah sebanyak itu, tentu Indonesia menyumbang emisi yang cukup tinggi. Karena hal itu, pemerintah mendorong industri otomotif untuk memproduksi kendaraan listrik untuk menekan produksi emisi.
Sejalan dengan komitmen pemerintah, Toyota Motor Manufacturing melakukan tiga langkah aspek pengelolaan lingkungan untuk tujuan pembangunan berkelanjutan. Berikut upaya Toyota untuk mencapai Environment, Social and Governance (ESG) di bidang lingkungan.
1. Pengelolaan Energi dan Reduksi Gas Rumah Kaca
Pengelolaan energi dan reduksi gas rumah kaca menjadi aspek penting bagi TMMIN untuk berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim.
Tak bisa dipungkiri pengelolaan energi dan emisi gas rumah kaca berkaitan erat dengan kegiatan operasional yang berasal dari energi listrik, BBM dan gas untuk menunjang kebutuhan produksi.
Untuk mengelola energi secara efisien, TMMIN memanfaatkan panel surya di lingkungan pabrik untuk penerangan jalan dan lingkungan, pengurangan thinner pada proses pengecatan pabrik dan menerapkan metode “Through Line” di Karawang di mana proses produksi mesin mulai dari pengecoran, permesinan hingga perakitan di bawah satu atap.
Dalam kurun lima tahun (2016-2021), TMMIN berhasil menurunkan konsumsi energi secara signifikan sebesar 32%. Sementara untuk intensitas emisi sebesar 0,97 di tahun 2016 lalu mengalami penurunan sebesar 0,63 di tahun 2021.
Selain itu, Toyota juga terus mempopulerkan teknologi kendaraan ramah lingkungan seperti Battery Electric Vechile (BEV), Plug in Hybrid Electic Vechile (PHEV) hingga Hybrid Electric Vechile (HEV).
2. Penghematan Konsumsi Air & Pengurangan Limbah
Penghematan konsumsi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah kekurangan pasokan air bersih dan mencegah pencemaran. Dari tahun 2016 hingga tahun 2021, TMMIN secara signifikan menurunkan konsumsi air hingga 19,2% dan total timbulan limbah sebesar 12,8%.
TMMIN menghasilkan limbah cair, uap dan padat yang dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan. Selaras dengan tujuan Toyota Environmental Challenge 2050 dan Deklarasi Green, TMMIN berkomitmen untuk terus mengurangi limbah hasil produksi demi masa depan bumi.
- Lebih Ramah Lingkungan, Inggris Tawarkan Kremasi Mayat Menggunakan Air
- Humpuss Intermoda (HITS) Sewa Kapal Lagi dari Korindo Senilai Rp118,5 Miliar
- Taliban Perintahkan Tutup Seluruh Salon di Afghanistan
3. Konservasi Keanekaragaman Hayati
TMMIN telah mengembangkan hutan buatan seluas 16 hektar yang menjadi habitat bagi 36 spesies pohon dan enam spesies burung air.
Selain itu, TMMIN menjalin kerja sama dengan Kabupaten Karawang dan Telaga Desa KIIC untuk membuat Hutan Karawang dengan jumlah tanaman konservasi mencapai 87 jenis dengan total 798 pohon dan 17 jenis tanaman buah dengan 278 pohon.
Dengan pengembangan tersebut, TMMIN ikut berkontribusi dalam kegiatan konservasi keanekaragaman hayati dan pelestarian alam.