3 Misi Besar Presiden Jokowi Dalam Lawatan ke Kenya
- Pertemuan bilateral antara Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Kenya William Ruto, fokus membahas tiga kerja sama di antaranya perdagangan, energi baru terbarukan, dan kesehatan.
Dunia
JAKARTA - Pertemuan bilateral antara Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Kenya William Ruto, fokus membahas tiga kerja sama di antaranya perdagangan, energi baru terbarukan, dan kesehatan.
Pertama, dalam mendorong kerja sama perdagangan melalui preferential trade agreement (PTA) di Kenya. Hal ini karena Kenya merupakan pintu masuk perdagangan produk Indonesia ke sub-sahara Afrika. Dengan begitu, dibutuhkan kerja sama dalam bentuk PTA memperluas jangkauan produk Indonesia.
“Indonesia dapat menjadi pintu masuk Kenya ke ASEAN dan Kenya dapat menjadi pintu masuk Indonesia ke Sub-Sahara Afrika. Untuk itu, saya mendorong pembentukan preferential trade agreement secepat mungkin,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Republik Kenya William Ruto, di State House, Nairobi, Republik Kenya, Senin 21 Agustus 2023.
- Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Muncul di Afrika
- Teken AFA MRA, Mendag Harap Dapat Hapus Hambatan Teknis Perdagangan di ASEAN
- Jelang Dioperasikan, Apa Saja Jenis Pengujian pada Kereta Cepat?
Perdagangan lintas negara telah terus mengalami peningkatan setiap tahun. Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa nilai perdagangan antara kedua negara pada tahun 2022 mencapai kisaran US$507 juta atau sekitar Rp7,7 triliun dan perlu untuk ditingkatkan lebih lanjut. “Peningkatan perdagangan yang besar dan perlu diperluas dengan penjajakan berbagai peluang lainnya,” ujarnya.
Kedua, Presiden Jokowi juga mengungkapkan keinginan Indonesia untuk meningkatkan investasi pada sektor energi di Kenya. Oleh sebab itu, Presiden meminta dukungan pemerintah Kenya agar investasi tersebut dapat segera direalisasikan.
“Saya minta dukungan agar investasi Pertamina dengan Geothermal Development Company senilai US$D1,5 miliar (setara Rp22,9 triliun) dan dengan Guma Group dapat segera terealisasi dan diperluas di bidang energi baru terbarukan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa ke depannya perlu dibentuk bilateral investment treaty (BIT) antara Indonesia dengan Kenya. “Serta perlunya dibentuk bilateral investment treaty antara kedua negara,” ucap Presiden.
Kerja Sama Farmasi
Ketiga, dalam bidang kesehatan, Presiden berharap kerja sama antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dari kedua negara dapat diperluas untuk produk obat dan produk farmasi lainnya.
“Kerja sama antara BPOM kedua negara dan kerja sama antara Biofarma dan BioVax bersama Generics Africa Ltd mengenai vaksin dan produk farmasi, saya harap dapat diperluas untuk produk obat dan produk farmasi lainnya,” harapnya.
Masih dalam konteks kerja sama kesehatan, Presiden Jokowi juga mengungkapkan tekad Indonesia dalam memberikan bantuan untuk Kenya melalui Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) dalam bidang kesehatan, ketahanan pangan, dan penanganan bencana. “Ke depan ini akan terus ditingkatkan, khususnya untuk sektor yang jadi prioritas Kenya,” kata Presiden.
Menanggapi hal itu, Presiden Republik Kenya William Ruto. Dalam keterangan pers yang sama, Presiden Kenya juga turut menyampaikan bahwa kedua negara akan segera membentuk PTA. “Kami akan mengerjakan preferential trade agreement antara kedua negara,” tandas Presiden William Ruto.