3 Penemuan Makanan Terpopuler Sepanjang 2022
- Pita rasa atau tastee tape ditemukan oleh tim mahasiswa sarjana di Johns Hopkins Whiting School of Engineering. Selotip ini bisa dimakan, berwarna transparan, dan memiliki rasa hambar.
Nasional & Dunia
JAKARTA - Makanan adalah kebutuhan primer yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Makanan memberikan energi, nutrisi, dan zat-zat penting lainnya.
Seiring berjalannya waktu pola makan juga mulai bervariasi tergantung preferensi masing-masing orang. Contohnya vegetarian yang mengacu pada pola makan tidak melibatkan daging.
Penemuan teknologi makanan juga terus berkembang seperti bahan makanan alternatif pengganti daging. Berikut ini TrenAsia.com merangkum 3 penemuan makanan terpopuler sepanjang tahun 2022.
1. Selotip Rasa (Tastee Tape)
Pita rasa atau tastee tape ditemukan oleh tim mahasiswa sarjana di Johns Hopkins Whiting School of Engineering. Selotip ini bisa dimakan, berwarna transparan, dan memiliki rasa hambar.
- Berakhirnya Windfall Komoditas Ini Bikin Ekspor Indonesia Merosot
- Ikut Jejak Netflix, Disney+ Bakal Naikkan Harga Langganan dan Ancam Tindakan Berbagi Password
- BRI Sambut Baik Rencana OJK Soal Peningkatan Mutu Digital Bank
Solusi rasa atau “tastee tape” adalah selotip untuk mencegah taco dan burrito (makanan khas Amerika Latin) berhamburan.
Cara kerja selotip ini layaknya selotip kertas pada umumnya. Menyatukan makanan layaknya kertas kado. Penemuan ini pernah viral di bulan Mei 2022 dan masuk dalam artikel, podcast, hingga acara Jimmy Fallon.
Sang penemu Tyler Guarino mengatakan teknologi selotip rasa ini bisa membantu mengurangi ketergantungan restoran pada pembungkus makanan sekali pakai, peralatan, mangkuk, dan serbet.
2. Jamur Ajaib (Mushroom Magic)
Jamur ajaib adalah solusi untuk para vegetarian yang tidak bisa makan daging ayam. Alternatif daging ayam berbasis jamur ini berhasil mendapat banyak modal ventura.
Pertama dikenalkan pada bulan Maret 2022, jamur ajaib terdiri dari 95% miselium (akar jamur) yang memiliki rasa sangat mirip dengan ayam asli karena merupakan potongan utuh dari akar berserat alami.
“Kami ingin mempertahankan integritas nutrisi akar jamur dalam produk akhir,” kata salah satu pendiri dan CEO Tyler Huggins, yang mempelajari jamur sebagai ahli biologi lapangan di US Forest Service.
3. Cometeer
Setiap hari dua pertiga orang Amerika minum kopi. Namun, kebanyakan kopi itu “basi atau diseduh dengan buruk,” kata Matthew Roberts, CEO dan salah satu pendiri Cometeer.
“Biji bubuk kopi mulai kehilangan rasa dan aromanya dalam beberapa jam,” kata Roberts.
Lalu perusahaannya menemukan solusi yaitu untuk menyeduh kopi 10 kali lebih baik dari cangkir standar lalu membekukannya dengan nitrogen cair untuk mengunci rasa terbaiknya selama berbulan-bulan.
Produk akhir Cometeer berbentuk kapsul beku dan masing-masing dijual seharga US$2 atau setara Rp30 ribu (asumsi kurs Rp15.324)