LockBit.
Fintech

3 Peringatan Kelompok Hacker LockBit pada Nasabah BSI

  • Kelompok peretas (hacker), LockBit, memberikan sejumlah peringatan pada nasabah Bank BSI.

Fintech

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Kelompok peretas (hacker), LockBit, memberikan sejumlah peringatan pada nasabah PT Bank Syariah Inndonesia (Persero) Tbk atau BSI. Hal ini setelah BSI tidak menggubris tawaran negosiasi mereka sampai tenggat waktu berakhir, Selasa 16 Mei 2023 pukul 04.09 WIB. 

Diketahui, LockBit sebelumnya mengaku membobol 15 juta data nasabah, informasi karyawan dan sekitar 1,5 terabite data bank tersebut. Data tersebut kini diklaim telah disebar ke dark web atau pasar gelap lantaran BSI tidak memenuhi permintaan LockBit. “Semua data sudah dipublikasikan!,” demikian pernyataan LockBit yang diunggah di akun Twitter @darktracer_int, Selasa. 

Selain mengunggah tangkapan layar soal data yang telah disebar, LockBit melampirkan pernyataan yang berisi peringatan terhadap nasabah BSI. Ada tiga poin yang disampaikan LockBit bagi nasabah BSI yang menjadi korban peretasan. Berikut pernyataan lengkap mereka. 

1. Sangat Penting, hentikan penggunaan BSI. Orang-orang ini tidak tahu cara melindungi uang dan informasi pribadi Anda dari penjahat. Mereka bahkan tidak bisa mendapatkan situs mereka dalam sepekan. Hal terbaik yang bisa dilakukan penjahat kecil ini adalah membohongi wajah klien mereka, menghapus komentar di Twitter, dan membesarkan perut.

2. Mintalah keluarga dan teman Anda berhenti menggunakan BSI. Ini menjadi poin yang tidak kalah penting karena peringatan kami tentang tidak bertanggung jawabnya bank ini tidak akan sampai ke semua nasabah BSI.

3. BSI harus memberikan kompensasi kepada Anda atas masalah yang ditimbulkan. Jika Anda menemukan satu baris pun tentang diri Anda (Anda akan menemukannya), pergilah ke pengadilan, ajukan gugatan class action terhadap BSI. Mereka melanggar undang-undang privasi data dengan membocorkan informasi dan membuat Anda menunggu dan khawatir saat "pekerjaan teknis" sedang berjalan, ketika mereka dapat membayar kami dan itu akan bekerja pada hari yang sama.

Sebelumnya, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengakui ada indikasi serangan siber terkait gangguan pada sistem BSI. Pihaknya kini tengah melakukan audit digital forensik untuk mengetahui detail serangan tersebut. Namun dia memastikan tidak ada modus meminta tebusan atas serangan siber tersebut. “Tidak ada permintaan tebusan,” ujar Hery dalam keterangan pers pekan lalu.