<p>Bitcoin / Pixabay</p>
Fintech

3 Perusahaan Raksasa Adopsi Kripto dan Blockchain Walau Pasar Masih Lesu

  • Langkah adopsi yang dilakukan oleh lembaga keuangan tradisional seperti Citigroup dan Nomura diprediksi akan berdampak positif untuk jangka panjang bagi pasar kripto.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Tiga perusahaan raksasa di dunia menginisiasi langkah untuk melanjutkan adopsi aset kripto dan blokchain walaupun pasar cryptocurrency sendiri masih terpantau lesu.

Pekan lalu, Citigroup, lembaga perbankan yang berbasis di Amerika Serikat (AS), mengumumkan peluncuran solusi pembayaran lintasbatas berbasis blockhain untuk klien institusi mereka. Solusi tersebut dinamai Citi Token Services.

Salah satu keuntungan dari solusi ini adalah kemampuannya untuk mengurangi waktu pemrosesan transaksi dari hitungan hari menjadi menit. Layanan ini pun menggantikan jaminan bank dan surat kredit yang seringkali memperlambat proses transaksi.

Kmeudian, perusahaan manajemen aset global asal Jepang, yaitu Nomura Asset Management, pada pekan lalu pun mengumumkan peluncuran layanan dana investasi Bitcoin Adoption Fund melalui anak usahanya, Laser Digital.

Bitcoin Adoption Fund ini menjadi solusi pertama dari investasi adopsi kripto yang dihadirkan oleh Laser Digital kepada pasar. Produk ini dirancang untuk memudahkan investor institusional dalam mengakses kelas aset digital, termasuk Bitcoin.

Kemudian, perusahaan jasa intelijen bisnis dan perangkat lunak MicroStrategy pun mengumumkan pada hari kemarin, Senin, 25 September 2023, mengenai akumulasi mereka terhadap 5.445 Bitcoin senilai US$147,3 juta atau setara dengan Rp2,26 triliun dalam asumsi kurs Rp15.399 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Pembelian ribuan BTC yang dilakukan MicroStrategy ini pun menambah simpanan Bitcoin perusahaan menjadi sekitar 158.245 BTC, yang diperoleh dengan biaya sekitar US$4,68 miliar (Rp72,06 triliun).

Dengan penambahan ini, MicroStrategy pun semakin memperkuat posisinya sebagai perusahaan dengan kepemilikan Bitcoin terbanyak hingga saat ini.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, langkah adopsi yang dilakukan oleh lembaga keuangan tradisional seperti Citigroup dan Nomura akan berdampak positif untuk jangka panjang bagi pasar kripto.

"Adapun aksi akumulasi yang dilakukan oleh MicroStrategy juga menunjukkan komitmen dan kepercayaan jangka panjang terhadap Bitcoin," papar Panji kepada TrenAsia, dikutip Selasa, 26 September 2023.

Bitcoin Masih Tertahan di Bawah US$27.000

Menurut pantauan Coin Market Cap, Selasa, 26 September 2023 pukul 19.00 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir memang mengalami penguatan 0,82%, namun posisinya masih tertahan di bawah US$27.000 (Rp415,77 juta).

Dalam pantauan tersebut Bitcoin menempati posisi harga US$26.287 (Rp404,79 juta) setelah sebelumnya sempat menembus level US$27.000-an pada perdagangan pekan lalu.

Nilai transaksi aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar ini pun terpantau merosot 11,33% dalam 24 jam terakhir sementara angka kapitalisasi pasarnya meningkat 0,97%.

Menurut Panji, sentimen dari suku bunga bank sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed) masih membebani pasar kripto hingga saat ini.

“Adanya kabar bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga biasanya akan membebani kinerja aset berisiko, tidak terkecuali aset Kripto. Dengan adanya petunjuk kenaikan suku bunga pada tahun 2023 ini akan menjadi salah satu tantangan ke pergerakan harga aset kripto dalam jangka pendek," kata Panji.