<p>Graha Unilever milik PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) di kawasan Green Office Park, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. / Foto: Unilever Indonesia </p>
Korporasi

3 Petinggi Mundur, Unilever Klaim Operasional Usaha Aman

  • Unilever menegaskan kondisi keuangan juga terjaga meski belakangan turut terdampak aksi boikot produk yang berkaitan dengan Israel.

Korporasi

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—PT Unilever Indonesia (Tbk) memastikan pengunduran diri tiga petingginya belum lama ini tidak berdampak signifikan pada operasional perusahaan. Unilever menegaskan kondisi keuangan juga terjaga meski belakangan turut terdampak aksi boikot produk yang berkaitan dengan Israel. 

Direktur dan Sekretaris Unilever Indonesia Nurdiana Darus mengatakan pengunduran diri tiga petinggi baru-baru ini tidak berdampak banyak pada perusahaan. “Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,” ujar Nurdiana Darus dalam surat kepada OJK tertanggal 24 November, dikutip Senin, 27 November 2023. 

Diketahui, tiga direktur perusahaan mengundurkan diri dalam waktu hampir bersamaan. Sikap tersebut diambil karena alasan pribadi. Direktur utama Ira Noviarti menjadi yang pertama mengundurkan diri. Dia mundur dari Unilever pada 24 Oktober 2023. 

Selang sebulan, dua direktur lain mengajukan pengunduran diri. Mereka yakni Shiv Sahgal dan Sandeep Kohli. “Pengunduran diri Bapak Shiv Sahgal dan Bapak Sandeep Kohli dari posisi masing-masing selaku direktur perseroan sehubungan dengan alasan pribadi,” ujar Nurdiana.

Pengunduran diri Shiv dan Sandeep bakal dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Desember 2023. Sementara itu, posisi Ira Noviarti diproyeksi bakal digantikan oleh Benjie Yap. 

Benjie merupakan petinggi Unilever Filipina yang telah mengabdi di perusahaan selama lebih dari dua dekade. Ira sendiri diangkat menjadi Presiden Direktur Unilever melalui RUPSLB pada 25 November 2020. 

Unilever menjadi salah satu perusahaan yang terdampak aksi boikot produk yang berkaitan dengan Israel. Kondisi tersebut membuat kinerja keuangan emiten berkode UNVR ini semakin terhantam. 

Pada Jumat 24 November 2023, saham Unilever ditutup di level Rp3.530 per lembar. Padahal di awal tahun saham mereka masih di angka Rp4.620 per lembar. Unilever sendiri masih akan membagikan dividen interim senilai Rp63 per saham atau total Rp2,4 triliun pada Desember 2023. Nominal tersebut turun dibanding tahun sebelumnya.