Aktivitas bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

3 Proyek Jumbo Istaka Raya yang Belum Rampung

  • BUMN Istaka Karya yang dinyatakan pailit menyisakan sejumlah proyek mangkrak.

Industri

Liza Zahara

JAKARTA - PT Istaka Raya (Persero) sebagai salah satu anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyisahkan tiga proyek besar yang belum rampung seiring ditetapkan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan permohonan pembatalan perjanjian perdamaian (homologasi) oleh PT Riau Anambas Samudra melalui putusan No. 26/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2022/PN Niaga Jkt.Pst. Jo. No. 23/Pdt-Sus-PKPU/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 12 Juli 2022.

Istaka Karya sebelumnya juga sudah ditetapkan sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang direncanakan akan dibubarkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

TrenAsia.com merangkum tiga proyek besar milik Istaka Karya yang belum rampung sampai saat ini.

1. Terminal Kijing

Ilustrasi/Foto: Panji Asmoro (TrenAsia)

Pembangunan Terminal Kijing masih dilakukan dengan progres pembangunan tahap 1 capai 5,79% dan tahap 2 rencananya akan dimulai pada Juni 2022.

Terminal Kijing direncanakan sebagai pelabuhan terbesar di Kalimantan. Selain itu ditargetkan juga menjadi salah satu pelabuhan hub di Indonesia.

Adapun luas total kawasan ini capai 200 hektare (Ha) dengan trestle sepanjang 2,45 kilometer (km). Pelabuhan ini nantinya mampu melayani kapal kontainer berkapasitas di atas 10 ribu TEUs.

Anggaran biaya yang ditetapkan pada proyek ini mencapai Rp5 triliun untuk tahap pertama.

2. Ruas Legundi Planjan

Ilustrasi/Foto: Kementerian PUPR 

Ruas Jalur Jalan Selatan di Gunung Kidul meliputi Girisekar - Lekundi - Planjan - Tepus dapat tersambung sepenuhnya pada 2024.

Lebih rinci lagi, ruas Girisekar - Legundi dan Rangkap -Gurisebo ditarget pada 2021 dan Planjan - Tepus selesai pada Desember 2022.

3. Jalur Pansela Tembakreja

Ilustrasi/Foto: Kementerian PUPR 

Istaka Karya menjadi kontraktor yang mengerjakan perbaikan Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa di Jawa Tengah dengan nilai kontrak Rp95,45 miliar.

Penanganan jalur pansela dilakukan di Ruas Tambakreja - Bantarsari di Kabupaten Cilacap sepanjang 6,15 kilometer (km).