3 Segmen Asuransi Umum Ini Alami Penurunan Premi pada Kuartal III-2023
- Menurut catatan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada kuartal III-2023, tiga segmen yang mengalami kontraksi adalah properti, energy off shore, dan satelit.
IKNB
JAKARTA – Hanya ada tiga segmen asuransi umum yang mengalami penurunan pada nilai preminya di kuartal III-2023, yang mana satu di antaranya adalah sektor properti.
Menurut catatan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada kuartal III-2023, tiga segmen yang mengalami kontraksi adalah properti, energy off shore, dan satelit.
Premi asuransi properti pada kuartal III-2023 menurun sebesar 9,3% year-on-year (yoy) dari Rp20,57 triliun menjadi Rp18,65 triliun. Klaim asuransi properti juga mengalami penurunan sebesar 9,2% yoy, turun dari Rp5,38 triliun menjadi Rp4,8 triliun.
- Iklim Politik Israel Memanas di Tengah Perang di Gaza
- Walaupun Low Season, Okupansi The Nusa Dua Capai 76 Persen
- Jumlah Uang Beredar Bulan Oktober Capai Rp8.505,4 Triliun, Meningkat 3,4 Persen
Sementara itu, di sektor energy off shore, premi asuransi mengalami penurunan 4,3% yoy dari Rp1,07 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp1,02 triliun. Klaim asuransi energy on shore pun menyusut 1,3% yoy dari Rp883 miliar menjadi Rp872 miliar.
Selanjutnya, asuransi satelit mencatatkan penurunan premi sebesar 84,3% dari Rp495 miliar menjadi Rp78 miliar. Jika pada kuartal III-2022 tidak ada klaim yang dibayarkan pada segmen ini, maka pada kuartal III-2023 tercatat klaim sebesar Rp36 miliar.
Premi Asuransi Properti Masih Mendominasi
Walaupun mengalami penurunan, premi asuransi properti tetap memiliki porsi yang dominan pada premi industri asuransi umum secara keseluruhan.
Pada kuartal III-2023, porsi premi asuransi properti tercatat sebesar 25,8%, menurun dari 30,8% yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, sektor asuransi kendaraan bermotor mencatat pertumbuhan premi sebesar 11,9% yoy dari Rp13,04 triliun menjadi Rp14,59 triliun sementara klaim juga meningkat sebesar 12,8% yoy dari Rp4,61 triliun menjadi Rp5,2 triliun.
Sementara kontribusi asuransi properti terhadap total premi menurun, kontribusi asuransi kendaraan bermotor meningkat dari 19,5% pada periode yang sama tahun sebelumya menjadi 19,8%.
Asuransi kredit mencatat pertumbuhan signifikan dalam hal premi, meningkat sebesar 28,7% yoy dari Rp10,77 triliun menjadi Rp13,86 triliun. Sementara itu, klaim asuransi kredit juga mengalami kenaikan sebesar 21,2% yoy, naik dari Rp8,1 triliun menjadi Rp9,81 triliun.
Sama halnya dengan asuransi kendaraan bermotor, asuransi kredit juga mengalami kenaikan pada kontribusi terhadap total premi industri asuransi umum secara keseluruhan, yakni dari 16,1% menjadi 18,8%.
- Festival Rontek Pacitan yang Masuk Top Event Nasional Usai Digelar
- Tepis Rumor,Tingkat Pengembalian Xylobands di Konser Coldplay Jakarta Capai 77 Persen
- Merdeka Copper (MDKA) Berbalik Rugi Rp367,86 Miliar
Di sektor asuransi kesehatan, premi meningkat sebesar 14,6% yoy dari Rp4,62 triliun menjadi Rp5,2 triliun. Klaim asuransi kesehatan juga mengalami kenaikan sebesar 18,7% yoy, naik dari Rp3,84 triliun menjadi Rp4,5 triliun.
Segmen asuransi kesehatan pun mengalami kenaikan kontribusi dari 6,9% yang tercatat pada pada kuartal III-2022 menjadi 7,2% pada kuartal III-2023.
Keempat segmen asuransi di atas tercatat sebagai yang paling mendominasi pangsa premi asuransi umum di kuartal III-2023.