3 Solusi Mengurangi Polusi Udara, Mulai dari Gaya Hidup
- Tingkat polusi udara yang tinggi di kawasan Jabodetabek saat ini menjadi topik yang hangat dibahas. Jakarta diketahui baru saja mendapatkan predikat sebagai kota paling tercemar di dunia berkat polusi udaranya.
Nasional
JAKARTA - Tingkat polusi udara yang tinggi di kawasan Jabodetabek saat ini menjadi topik yang hangat dibahas. Jakarta diketahui baru saja mendapatkan predikat sebagai kota paling tercemar di dunia berkat polusi udaranya.
Adanya polusi tersebut disebabkan oleh berbagai hal seperti penggunaan kendaraan pribadi, asap industri, dan pembangkit listrik tenaga batu bara. Oleh sebab itu, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kondisi tersebut. Berikut sejumlah jurus pemerintah yang butuh keterlibatan masyarakat.
Ubah Gaya Hidup
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak masyarakat mengubah gaya hidup dengan mengurangi penggunaan energi fosil pada kendaraan. Pengurangan tersebut dapat dilakukan dengan beralih menggunakan sepeda, kendaraan elektrik, transportasi umum, hingga berjalan kaki.
Gaya hidup tersebut layaknya seperti di negara maju yang mengunggulkan penggunaan transportasi umum dan kendaraan bermesin listrik. Penggunaan transportasi umum diklaim lebih efisien karena mampu memindahkan orang dalam jumlah banyak tanpa diikuti perpindahan kendaraan yang menimbulkan kemacetan.
- Adu Pendapat Jokowi Vs Faisal Basri Tentang Keuntungan Hilirisasi Nikel
- Melanggar Tabu, Jepang akan Ubah Pesawat Angkut Jadi Bomber
- BP Tapera Siap Salurkan Rp12 Triliun untuk Bantuan Rumah Subsidi
Tidak hanya KLHK, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengajak masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik. Kendaraan listrik tersebut dapat berupa sepeda motor konversi atau sepeda motor listrik asli.
Subsidi Kendaraan Listrik
Pemerintah diketahui juga memberikan subsidi terhadap motor listrik dimana telah menggelontorkan dana hingga Rp7 triliun untuk waktu 2023 hingga 2024. Selain itu pemerintah juga melakukan revisi terhadap aturan subsidi sehingga cakupan penerima subsidi menjadi lebih luas dan dapat menumbuhkan ekosistem motor listrik di tengah masyarakat.
Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga tengah mengkaji insentif untuk mobil hybrid berdasarkan emisi yang dihasilkan. Insentif tersebut diberikan mengingat mobil hybrid cocok untuk digunakan di era transisi menuju netralitas karbon pada tahun 2060.
Pemerintah turut mendorong pabrikan kendaraan elektrik untuk gencar menjual produknya sebagai salah satu upaya elektrifikasi di bidang tersebut. Saat ini diketahui banyak pabrikan otomotif yang mulai berlomba-lomba menghadirkan kendaraan listrik dalam model Hybrid Electric Vehicle (HEV).
- Adu Pendapat Jokowi Vs Faisal Basri Tentang Keuntungan Hilirisasi Nikel
- Melanggar Tabu, Jepang akan Ubah Pesawat Angkut Jadi Bomber
- BP Tapera Siap Salurkan Rp12 Triliun untuk Bantuan Rumah Subsidi
Hybrid Working
Upaya pemerintah tidak hanya dilakukan melalui cara jangka panjang, terdapat beberapa upaya jangka pendek yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi polusi udara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong adanya hybrid working hingga kembali menyelenggarakan work from home (WFH).
Presiden memberikan arahan untuk melakukan modifikasi cuaca yang dapat memancing turunnya hujan utamanya di kawasan Jabodetabek. Jokowi meminta segera ditetapkannya regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi di Jabodetabek serta mengimbau kepada kementerian/lembaga terlibat dalam upaya memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH).