Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika memimpin Rapat Komite Pengarah BPDPKS, di Jakarta, Selasa, 18 Januari 2022.
Nasional

3 Tahun Jadi Menko Perekonomian, Kekayaan Airlangga Hartarto Tumbuh Pesat

  • Dari laporan LHKPN, terlihat kekayaan yang bertambah paling signifikan berwujud kas dan setara kas. Awalnya, angkanya hanya senilai Rp5,6 miliar pada akhir 2019 dan menjadi Rp335 miliar pada akhir 2022.
Nasional
Rizanatul Fitri

Rizanatul Fitri

Author

JAKARTA – Beberapa waktu terakhir nama Airlangga Hartanto menjadi sorotan usai dipanggil Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus korupsi ekspor Crude Palm Oil (CPO). Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia itu hadir dalam panggilan kedua pada Senin 24 Juli 2023. 

Dalam pemanggilan tersebut, Airlangga mengaku diperiksa selama 12 jam dan dicecar 46 pertanyaan. Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan lima orang terdakwa yang diduga terlibat dalam korupsi pemberian izin ekspor CPO.

Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung, Kuntadi, mengungkapkan masih dini untuk menyatakan keterlibatan Airlangga Hartarto dalam kasus korupsi ekspor CPO. Hal ini mengingat Kejagung masih melakukan penyelidikan awal.

Airlangga Hartarto sendiri menjadi salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju dengan harta selangit. Sudah tiga tahun menjabat sebagai Menko Perekonomian, berapa kekayaan Airlangga Hartarto?

Jumlah Kekayaan Airlangga Hartarto

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) akhir 2019, beberapa bulan setelah dilantik sebagai Menko, Airlangga Hartanto hanya memiliki kekayaan sekitar Rp254 miliar.

Kkaayaannya meningkat signifikan pada 2021 hingga totalnya mencapai Rp454 miliar pada akhir 2022. Jika ditotal, selama tiga tahun Airlangga Hartarto menjabat sebagai Menko Perekonomian, jumlah kekayaannya bertambah sekitar Rp200 miliar.

Dari laporan LHKPN, terlihat kekayaan yang bertambah paling signifikan berwujud kas dan setara kas. Awalnya, angkanya hanya senilai Rp5,6 miliar pada akhir 2019 dan menjadi Rp335 miliar pada akhir 2022.

Beberapa asetnya seperti tanah dan bangunan miliknya juga tumbuh cepat. Nominalnya yakni Rp86,5 miliar pada akhir 2019 dan menjadi Rp113,9 miliar pada akhir 2022.