<p>Warga beraktivitas dengan menggunakan masker di kawasan Thamrin, Jakarta, Jum&#8217;at, 11 September 2020. Menurut Epidemiolog asal Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman Jakarta sudah mulai memasuki puncak pandemi virus corona dimana puncak Covid-19 di Jakarta bakal terjadi pada akhir bulan ini hingga pertengahan Oktober 2020 mendatang. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional & Dunia

3M dan 3T Jadi Langkah Penting Tekan Laju COVID-19

  • JAKARTA- Masyarakat dan tenaga medis direkomendasikan untuk mengikuti 3M dan 3T untuk menekan atau bahkan menghentikan laju kasus COVID-19 di Indonesia dengan. Pakar kesehatan Prof. Dr. dr. Akmal Taher mengatakan 3M tersebut adalah memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. Sedangkan 3T adalah tracing  atau mencari yang positif, tidak hanya menunggu, lalu tes.  “Kalau […]

Nasional & Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Masyarakat dan tenaga medis direkomendasikan untuk mengikuti 3M dan 3T untuk menekan atau bahkan menghentikan laju kasus COVID-19 di Indonesia dengan.

Pakar kesehatan Prof. Dr. dr. Akmal Taher mengatakan 3M tersebut adalah memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. Sedangkan 3T adalah tracing  atau mencari yang positif, tidak hanya menunggu, lalu tes.  “Kalau positif isolasi (pasien) sehingga tidak menularkan,” kata Akmal yang merupakan pakar bidang urologi, dalam sebuah diskusi daring, Sabtu 3 Oktober 2020.

Akmal yang merupakan mantan Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengatakan  supaya seluruh masyarakat mau menerapkan 3M, tak cukup hanya diberi tahu tetapi perlu ada tindak lanjut agar 3M menjadi bagian perilaku di masyarakat. Komunitas bisa berperan menjangkau masyarakat melalui pendekatan masing-masing.

Penanganan pandemi COVID-19 di Vietnam mungkin bisa menjadi contoh. Masyarakat diminta membayangkan COVID-19 sebagai musuh atau penjajah negeri mereka di masa lalu. Hal ini menjadi salah satu alasan tak ada transmisi lokal di Vietnam selama beberapa minggu terakhir.

Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi pernah mengatakan, masyarakat di sana patuh melaksanakan aturan pemerintah. Di sisi lain, pemerintah juga langsung mengambil langkah saat ada potensi penyebaran. Sejauh ini, Vietnam tercatat memiliki 1.069 kasus positif, dengan 35 kematian dan 1020 pasien berhasil sembuh.

Lebih lanjut, terkait tracing, seperti saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), para tenaga kesehatan perlu mencari setidaknya 30 orang yang berkontak erat dengan pasien positif COVID-19 selama dua minggu terakhir. Mereka ini harus ditemukan setidaknya dalam waktu 3×24 jam.

Bagaimana caranya? Merujuk pada upaya pemerintah di Thailand, mereka menggandeng satu juta relawan untuk melakukan tracing ini.

Di Indonesia, menurut Akmal, hal ini salah satunya bisa dilakukan memanfaatkan puskesmas. Tenaga kesehatan di puskesmas cenderung lebih banyak berkontak dengan masyarakat ketimbang rumah sakit.

“Kembali ke puskesmas, tidak mungkin dikerjakan di rumah sakit. Karena masyarakat perlu terlibat banyak dan yang paling dekat dengan masyarakat adalah puskesmas, puskesmasnya harus dibantu bekerja dengan lebih baik,” tutur Akmal.

“Kuatkan puskesmas untuk mengurangi kematian karena COVID-19, menemukan kasus COVID-19 secara dini, sekaligus menemukan mereka yang punya penyakit komorbid (penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung yang bisa memperberat kasus COVID-19),” sambung dia.

Akmal mengingatkan, selama masa PSBB saat ini, orang-orang seharusnya mempersiapkan diri untuk tetap pada pola pikir disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga saat bisa berkegiatan bebas lagi suatu hari, maka angka kasus tak akan kembali melonjak dan aktivitas ekonomi tetap berjalan.

“Untuk aktivitas ekonomi yang bagus, disiplin yang kuat. Jaga Jarak, pakai masker, cuci tangan. Semuanya dikerjakan pribadi atau masyarakat, baru ekonomi akan jalan. Dalam fase (PSBB) itu di mana orang tidak banyak bergiat, mindset kita enggak banyak berubah untuk mempersiapkan kalau dibuka (PSBB dilonggarkan),” katanya dikutip dari Antara.