(Ki-ka): Dirut BNI Royke Tumilaar, Dirut BRI Sunarso, Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi dan Dirut BTN Haru Koesmahargyo saat penyampaian paparan Optimisme untuk Indonesia di Jakarta, Kamis, 5 Agustus 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Perbankan

4 Bos Himbara Panen Kekayaan dari Surat Berharga

  • Surat berharga milik Nixon tercatat terbang 639,40% atau senilai Rp3,20 miliar

Perbankan

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Menjadi direktur utama bank BUMN merupakan jabatan yang sangat prestise. Tentunya, orang-orang yang menduduki posisi puncak tersebut bukanlah sosok sembarangan. 

Selain portofolio karirnya yang mentereng, 4 bos himpunan bank milik negara (Himbara) juga menarik diulas tentang kekayaannya dan bagaimana mereka mengelola kekayaannya. 

Empat bankir top negeri ini punya kesamaan yang menarik. Keempatnya sama-sama terlihat piawai menggandakan kekayaannya lewat investasi di surat berharga. Mengutip  data Laporan Harta Kekakayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Senin 10 Juli 2023,  berikut adalah data kekayaan para direktur utama bank BUMN.

Sunarso

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI, Sunarso melaporkan harta kekayaannya kepada KPK sebanyak Rp196,72 miliar pada 2022. Dilihat dari jenisnya, Sunarso paling banyak menempatkan uangnya pada instrumen surat berharga.

Sebagai bankir kenamaan, maklum rasanya jika ia piawai mengelola asetnya di surat berharga. Buktinya, investasi di instrumen ini tumbuh 11,28% atau Rp7,78 miliar dari semula Rp68,95 miliar pada 2021 menjadi Rp76,72 miliar tahun lalu.

Tak cuma nilai surat berharganya yang naik, kas dan setara kas Sunarso melambung 81,32% atau senilai Rp29,82 miliar. Jika tahun 2021 simpanan uang tunainya senilai Rp36,67 miliar, maka tahun lalu menggembung jadi Rp66,49 miliar.

Tak hanya itu, kekayaan Sunarso disimpan dalam bentuk tanah dan bangunan senilai Rp28,87 miliar, alat transportasi Rp3,39 miliar, harta bergerak lainnya Rp950 juta, dan harta lainnya Rp20,29 miliar. 

Tahun lalu pula, Sunarso melunasi habis utangnya. Jika pada 2021 Sunarso masih memiliki utang sejunlah Rp81 juta, maka tahun lalu utangnya habis tak bersisa. Sehingga, total kekayaan bersih yang dimiliki Sunarso mencapai Rp196,72 miliar, naik 17,98% atau Rp29,97 miliar dari semula Rp166,75 miliar.

Darmawan Junaidi

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini kedapatan mendulang keuntungan deras dari investasi di surat berharga. Dalam laporan kekayaannya pada 2022, bos bank berlogo pita kuning ini berhasil menaikkan nilai kekayaannya di surat berharga sebesar 110% atau setara dengan Rp11,99 miliar. 

Alhasil, kekayaannya dalam bentuk surat berharga meroket dari semula Rp10,83 miliar pada 2021 menjadi Rp22,83 miliar pada tahun lalu. Selain pada surat berharga, pundi-pundi kekayaan Darmawan juga berasal dari kenaikan pada harta bergerak lainnya.

Pada pos ini, nilainya tumbuh 60% atau Rp300 juta menjadi Rp800 juta pada 2022. Selebihnya, Darmawan melaporkan pengurangan jumlah pada instrumen kekayaan lain yang dimilikinya.

Misalnya saja pada tanah dan bangunan, jumlahnya susut 2,20% atau Rp1,10 miliar menjadi Rp49,05 miliar pada akhir 2022. Sementara itu, harta lainnya menciut sedalam 29,88% atau Rp782,05 juta menjadi Rp1,83 miliar tahun lalu. 

Sedangkan kas dan setara kas yang dimiliki Darmawan juga berkurang 27,63% menjadi Rp3,98 miliar dari semula Rp5,50 miliar pada 2021. Di sisi lain, alat transportasi tetap berjumlah Rp1,95 miliar.

Terakhir, Darmawan juga melaporkan adanya kenaikan utang tahun lalu sebesar 22,20% atau senilai Rp4,76 miliar menjadi Rp26,21 miliar. Dengan begitu, kekayaan bersih Darmawan naik 8,25% menjadi Rp54,20 miliar.

Royke Tumilaar

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Royke Tumilaar

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk rupanya belum melaporkan harta kekayaan terbaru untuk tahun 2022. 

Berdasarkan laporan kekayaan 2021, Royke mengalami kenaikan kekayaan yang bersumber dari semua instrumen. Pada surat berharga, nilainya naik 26% menjadi Rp20,12 miliar.  

Lalu pada tanah dan bangunan, kekayaannya naik 9,09% menjadi Rp84 miliar. Kemudian, alat transportasi juga naik 7,12% menjadi Rp9,05 miliar.

Dari sini diketahui, Royke rupanya cukup gemar mengoleksi mobil. Ia tercatat memiliki 10 unit mobil hingga akhir 2021. Kemudian, harta bergerak lainnya juga naik 19,44% menjadi Rp4,24 miliar.

Kas dan setara kas naik 7,27% menjadi Rp28,44 miliar. Di sisi lain, kenaikan nilai kekayaannya ikut diiring dengan utang yang bengkak 29,53% menjadi Rp22,16 miliar.

Total, Royke memiliki harta kekayaan berjumlah Rp123,70 miliar atau naik 7% pada 2021.

Nixon LP Napitupulu

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu

Sama seperti Royke Tumilaar, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon LP Napitupulu juga baru melaporkan kekayaannya untuk tahun 2021. Dalam periode tersebut, Nixon menorehkan kinerja fantastis di investasi surat berharga.

Surat berharga milik Nixon tercatat terbang 639,40% atau senilai Rp3,20 miliar. Alhasil, nilainya melonjak dari ‘hanya’ Rp501,59 juta menjadi Rp3,78 miliar hingga akhir 2021. Selain menanam kekayaannya pada surat berharga, Nixon juga banyak membeli tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp7,9 miliar.

Sementara untuk alat transportasi, Nixon melaporkan 4 unit mobil senilai Rp2,55 miliar. Lalu ada harta bergerak lainnya sebesar Rp659 juta. Kemudian, pada 2021 ia juga baru berutang sebesar Rp1,34 miliar dari sebelumnya tak memiliki utang sepeserpun pada 2020.

Dengan demikian, total kekayaan yang dimiliki Nixon ebrjumlah Rp27,88 miliar atau naik 49,35% pada akhir 2021.