4 Kabupaten/Kota di Bali ini Punya UMK Lebih Besar dari UMP, Mana Saja?
- Rapat Dewan Pengupahan mengenai Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2024 menghasilkan nilai UMK empat kabupaten/kota di atas Upah Minimum Provinsi (UMP) Bali Tahun 2024 yang sebesar Rp2.813.672.
Nasional
JAKARTA - Rapat Dewan Pengupahan mengenai Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2024 menghasilkan nilai UMK empat kabupaten/kota di atas Upah Minimum Provinsi (UMP) Bali Tahun 2024 yang sebesar Rp2.813.672.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) ESDM Bali Ida Bagus Setiawan di Denpasar pada Selasa, 28 November 2023.
“Bahwa lima UMK yang diusulkan itu di bawah UMP, semetara empat kabupaten/kota di atas UMP,” kata Setiawan.
Lebih lanjut Setiawan menyebutkan keempat kabupaten/kota tersebut besarta nilai UMKnya yaitu Kabupaten Badung Rp3.318.628, Kota Denpasar Rp3.096.823, Kabupaten Tabanan Rp2.913.946 dan Kabupaten Gianyar Rp2.928.712.
- RI Gandeng UEA Bangun Rumah Sakit Kardiologi Modern dan Canggih di Surakarta
- Optimalkan Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PGN Salurkan Gas Bumi ke Rumah Warga
- Industri Asuransi Umum Terus Menambah Porsi Investasi di Obligasi
Adapun lima kabupaten lain yang memiliki UMK dibawah UMP Bali yaitu Karangasem, Bangli, Buleleng, Jembrana, dan Klungkung.
Lebih lanjut, Setiawan mengatakan bahwa yang paling menonjol membuat kesembilan kabupaten/kota di Bali memiliki nominal UMK 2024 yang berbeda adalah ketimpangan pertumbuhan ekonomi.
Setiawan mencontohkan Bandung dengan pertumbuhan 9,97% sementara Karangasem 2,58%.
“Jadi formula itu ada beberapa parameter, kalau yang sama kan tingkat inflasi, kemudian ada perbedaan jumlah anggota keluarga, kemudian di anggota keluarga yang bekerja, kemudian kebutuhan diantara sembilan kabupaten/kota pasti berbeda,” ujarnya.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif, perekonomian Bali sampai dengan Triwulan III tumbuh sebesar 5,66% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Sementara secara quarter to quarter ekonomi Bali pada Triwulan III masih tumbuh sebesar 0,30%. Secara year on year, ekonomi Bali pada Triwulan III tumbuh sebesar 5,35%, namun mengalami tren perlambatan sejak empat triwulan terakhir.
Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Kadek Muriadi Wirawan, mengatakan pertumbuhan ekonomi Bali dari sektor lapangan usaha menunjukkan pertumbuhan dari sisi supply (penyediaan). Beberapa di antaranya mengalami kontraksi di Triwulan III 2023.
“Yang perlu kita lihat di sini (Triwulan III 2023) adalah lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, merupakan lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam sebesar -14,13 persen,” katanya dalam rilis Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi dan Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Bali, Senin, 6 November 2023.