4 Program Prioritas Apindo 2023-2028, Salah Satunya Transformasi Industri
- Ketum Apindo Shinta Widjaja Kamdani memaparkan 4 program prioritas saat dilantik.
Industri
JAKARTA - Shinta Widjaja Kamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028 yang baru saja dilantik mengungkapkan empat agenda prioritas dalam lima tahun ke depan.
Keempat agenda prioritas tersebut disampaikan oleh Shinta dalam acara pengukuhan jajaran pengurus Apindo untuk masa bakti 2023-2028 di Grand Ball Room Kempinski, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023.
Disampaikan oleh Shinta, agenda prioritas pertama yang diusung Apindo adalah penguatan aspek ketenagakerjaan yang bisa dicapai melalui peningkatan produktivitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM), hubungan industrial yang harmonis, dan kerja sama antarlembaga.
- Ketahui Penyakit dan Fungsi Ginjal
- Kenapa Anak Muda Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental? Ini Penjelasan Sosiolog UGM
- 5 Rekomendasi Film Bioskop Tayang Agustus 2023
Oleh karena itulah Apindo akan terus menggelar beragam pelatihan yang dirasa perlu untuk menggenjot kualitas SDM, apalagi di masa transformasi keberlanjutan yang kini tengah terus didorong pemerintah.
Shinta memberi contoh, tatkala energi baru terbarukan (EBT) tengah menjadi komoditas yang sangat penting di tengah transformasi keberlanjutan, tentunya akan dibutuhkan pelatihan SDM untuk mengadaptasi penggunaan EBT dalam rangka menciptakan ekosistem berkelanjutan.
Agenda prioritas yang kedua adalah pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional.
Disampaikan oleh Shinta, Apindo akan mengusulkan program pemagangan bagi pelajar untuk bisa magang di UMKM untuk membantu pertumbuhan usaha kecil menengah.
"Ini menarik sekali karena kita lihat di program pemagangan itu kebanyakan mahasiswa hanya ke industri, padahal kita juga mesti mengembangkan ke UMKM," ujar Shinta sesuai acara pengukuhan.
Agenda prioritas yang ketiga adalah peningkatan investasi untuk percepatan transformasi industri dan optimalisasi ekonomi nasional.
Dalam hal ini, Shinta menyebutkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai salah satu contohnya. Dikatakan oleh Shinta, dari segi investasi, untuk proyek pemindahan ibu kota ini diperlukan partisipasi investor lokal.
"Jadi, pengusaha di Apindo juga mulai mengembangkan investasi-investasi di IKN," kata Shinta.
Untuk saat ini, investasi yang menjadi prioritas adalah infrastruktur, misalnya yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, perumahan, dan sebagainya.
Selain itu, investasi di sektor teknologi pun menjadi penting karena proyek IKN yang mengarah kepada konsep smart city sehingga instrumen-instrumen yang berkaitan dengan konsep tersebut pun akan menjadi perhatian para pengusaha, misalnya kendaraan listrik.
Dalam investasi di IKN ini, Shinta mengatakan bahwa permasalahan yang paling utama adalah meningkatkan demand.
"Kalau misalnya kita buka mall di situ, siapa yang akan datang? Ini pemerintah harus masuk dengan infrastruktur yang memadai, bagaimana memindahkan masyarakat di sana, bagaimana mereka itu bisa memanfaatkan fasilitas di IKN," papar Shinta.
- Praktis! Coba Meeting.ai untuk Buat Notulen Rapat dalam Bahasa Indonesia
- Jalin Kerja Sama dengan KlikDokter, BRI Perkuat Layanan Digital Payment
- Apakah Uang Bawa Kebahagiaan? Berikut Penjelasannya
Kemudian, agenda prioritas yang keempat adalah peran aktif advokasi kebijakan, yang mana Apindo akan berperan aktif dalam perancangan regulasi melalui roadmap perekonomian yang dirilis oleh Apindo setiap lima tahun sekali.
"Melalui roadmap tersebut, APINDO mendukung agenda pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk IKN," pungkas Shinta.