4 Rekomendasi INDEF Agar Ekonomi Kuartal III-2021 Tumbuh Tinggi
- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memberikan empat saran kepada pemerintah agar pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 tumbuh tinggi.
Pasar Modal
JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memberikan empat saran kepada pemerintah agar pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 tumbuh tinggi. Menurut Indef, keempat saran ini apabila diterapkan, sangat ampuh meningkat pertumbuhan ekonomi meski terdapat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level empat.
Ekonom Indef Sugiyono Madelan Ibrahim, langkah pertama adalah menyarankan agar pemerintah membayar semua tunggakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan tunggakan pembayaran rumah sakit terkait penanganan COVID-19, hingga membayar tunggakan insentif semua nakes.
"Langkah tersebut bisa meningkatkan konsumsi dan investasi terkait kesehatan masyarakat," katanya pada Senin, 9 Agustus 2021 dari laman resmi Indef.or.id.
- Apple TV Tak Berdaya Lawan YouTube dan Netflix
- Imbas PPKM Level 4, Indeks Keyakinan Konsumen Kembali Anjlok
- Harga Saham BBSI Melejit, Bank Bisnis Indonesia Angkat Suara
Kedua, pemerintah diminta untuk menjadikan seluruh jenis bantuan sosial (bansos), termasuk beras sejahtera (Rastra) dalam bentuk tunai.
Ketiga, pemerintah disarankan untuk menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri, dan pensiunan secara signifikan, serta membayar dana insentif pendidikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Hal kedua dan ketiga ini agar terjadi peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebagai penggerak perekonomian Indonesia," ucap Sugiyono.
Terakhir, yang keempat, menurut Sugiyono, pemerintah bisa segera mencairkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN), terutama yang berada dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dengan PMN tersebut, BUMN pun nantinya bisa layak mendapatkan pinjaman dari bank untuk menaikkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) dan dapat membayar tunggakan-tunggakan pada pihak ketiga, seperti pihak swasta dan UMKM.
"Setidaknya langkah ini supaya pertumbuhan ekonomi triwulan III-2021 tidak turun," ujar Sugiyono.
Sebelumnya pada 5 Agustus 2021, Senior Vice President Permata Bank, Josua Pardede mengatakan, meskipun pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 tercatat 7,07%, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 diperkirakan akan cenderung melambat. Hal itu dipengaruhi oleh PPKM yang berlangsung sejak Juli hingga Agustus ini.
Bank Permata memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 anjlok menjadi sekitar 2,75-3,25% mempertimbangkan potensi perlambatan aktivitas konsumsi masyarakat dan investasi. Namun, perekonomian pada kuartal IV-2021 diperkirakan akan kembali meningkat mempertimbangkan potensi pelonggaran pembatasan mobilitas.
Jadi secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 (FY2021) diperkirakan berkisar 3-3,5%. Menurut Josua, ke depannya, pemulihan ekonomi Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat yang sangat ditentukan oleh pengendalian COVID-19.
Selain itu, produktivitas belanja pemerintah juga masih memiliki peran penting dalam mendukung pemulihan ekonomi. Sehingga pada 2022 diperkirakan pemulihan ekonomi nasional akan lebih signifikan.