Suasana salah satu stand Pameran Hasil Karya dan Start-Up Bisnis Siswa SMK tahun 2021 di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata, Kemendibudristek, Bojongsari, Depok, Selasa, 30 November 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

4 Tahun Pemerintah Gandeng Swiss Cetak SDM Terampil di Bidang Industri, Ini Hasilnya

  • Sekitar pertengahan Maret 2018 lalu, pemerintah Indonesia menggandeng Swiss dalam proyek pengembangan SDM terampil (skilled labour) bernama S4C atau Swisscontact.
Industri
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA -Sekitar pertengahan Maret 2018 lalu, pemerintah Indonesia menggandeng Swiss dalam proyek pengembangan SDM terampil (skilled labour) bernama S4C atau Swiss for Competitiveness. Setiap tahunnya, program ini mencetak sekitar 1,7 juta tenaga terampil yang masuk ke dunia kerja.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) atau dikenal juga sebagai Pusat Industri Digital (PIDI) 4.0 Kementerian Perindustrian Arus Gunawan mengatakan pada fase pertama, S4C terlibat dalam pendirian unit-unit pendidikan Kementerian Perindustrian yakni Politeknik Industri Logam Morowali, Akom Bantaeng, Polifurneka Kendal, dan Politeknik Industri Petrokimia Banten.

Saat ini, di fase kedua, S4C ingin melibatkan lebih banyak unit pendidikan di bawah naungan Kementerian Perindustrian dan juga dukungan dari Kemendikbudristek, Asosiasi Industri, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Pada tahun 2022 ini misalnya, S4C akan mendukung penyelenggaraan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang akan bertahap diterapkan di seluruh unit pendidikan dan pelatihan Kemenperin.

“Implementasi program tersebut di antaranya melalui Pelatihan Pertolongan Pertama dalam Gangguan Psikologi Pemantapan Perilaku Berbasis Keselamatan yang telah diselenggarakan di lingkungan Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng, Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal, dan Politeknik Industri Logam Morowali pada pertengahan 2022,” kata Arus dalam website resmi, Selasa, 6 September 2022.

Selain itu, Kemenperin dan S4C juga tengah berkolaborasi membangun Career Development Center atau CDC yang akan menjadi sistem terintegrasi pembinaan karir siswa dari awal masuk sekolah hingga status setelah lulus.

Menurut Arus, CDC dibangun untuk melakukan monitoring dan evaluasi peserta didik dan alumni yang terukur serta akuntabel. CDC menjadi wadah untuk Menyusun portfolio kompetensi, peminatan, hingga pemetaan profil lulusan sehingga terdapat data yang lengkap dan seragam untuk memudahkan jenjang karir siswa dan mahasiswa.

“Sistem ini akan terhubung dengan sistem monitoring dan evaluasi program dari Kantor Staf Presiden yang sangat menantikan sistem ini diluncurkan,” jelas Arus.

Ditambahkan, S4C juga mendukung pengaplikasian dual teaching dengan pengembangan 14 kurikulum, 63 workshop yang melibatkan 155 industri, serta penyediaan 8 fasilitator yang bersertifikasi. 

“Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, S4C turut menyelenggarakan 47 pelatihan untuk dosen, dengan 38 dosen telah lolos sebagai asesor kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” tambah Arus.