Makam ruang batu yang ditemukan di Turki (Blaundos Excavation Project)
Tekno

400 Makam Ruang Batu Penuh Lukisan dan Harta Karun Ditemukan di Turki

  • Para arkeolog di Turki telah menemukan 400 makam ruang batu yang berasal dari 1.800 tahun lalu dan merupakan bagian dari salah satu pekuburan makam ruang batu terbesar di dunia.
Tekno
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

ANKARA-Para arkeolog di Turki telah menemukan 400 makam ruang batu yang berasal dari 1.800 tahun lalu dan merupakan bagian dari salah satu pekuburan makam ruang batu terbesar di dunia.

Tim menemukan makam di kota kuno Blaundos  sekitar 180 kilometer timur Laut Aegea di tempat yang sekarang disebut Turki. Kota ini didirikan pada masa Alexander The Great dan ada selama periode Romawi dan Bizantium.

Makam-makam itu dipenuhi dengan sarkofagus berisi orang meninggal. Birol Can, seorang arkeolog di Universitas Uşak di Turki dan kepala Proyek Penggalian Blaundos mengatakan ini menjadi petunjuk bahwa keluarga menggunakan makam ini untuk penguburan selama beberapa generasi.

"Kami pikir ruang makam batu Blaundos, di mana terdapat banyak sarkofagus, digunakan sebagai makam keluarga, dan makam dibuka kembali untuk setiap anggota keluarga yang meninggal, dan upacara pemakaman diadakan dan ditutup kembali," kata Can kepada LiveScience melalui email Jumat 15 Oktober 2021. 

Kota Blaundos terletak di sebuah bukit yang dikelilingi oleh lembah, yang sebenarnya merupakan cabang dari ngarai Uşak yang luas, salah satu sistem ngarai terpanjang di dunia. Menurut Can orang -orang Blaundos membangun pekuburan di lereng ngarai. "Karena sifat lereng yang berbatu di sekitar kota, teknik penguburan yang paling disukai adalah makam berbentuk kamar yang diukir di bebatuan padat," katanya.

Meskipun para arkeolog telah mengetahui tentang nekropolis selama lebih dari 150 tahun, mereka tidak pernah melakukan penggalian sistematis Blaudos. Itulah sebabnya tim Can memulai proyek penggalian mereka pada tahun 2018, dengan tujuan mendokumentasikan reruntuhan dan mempersiapkan proyek konservasi. 

Sejauh ini mereka telah mengidentifikasi dua kuil, teater, pemandian umum, gimnasium, basilika, tembok kota dan gerbang, saluran air, kuil yang didedikasikan untuk pahlawan Yunani atau Romawi kuno. "Selain itu, kita tahu bahwa ada banyak struktur keagamaan, publik dan sipil yang masih di bawah tanah," kata Can.

Pada tahun 2018, ketika menggali salah satu makam ruang batu, para arkeolog menemukan tulang manusia yang berasal dari abad kedua hingga ketiga Masehi. Jadi, pada tahun 2021, tim fokus pada pekuburan. "Sebagai hasil dari pekerjaan ini dokumentasi sekitar 400 makam ruang batu yang terlihat di permukaan telah selesai," kata Can.

Namun pekuburan adalah hotspot bagi perampok makam yang mencuri perhiasan berharga dan artefak lainnya dari makam selama berabad-abad. Para arkeolog masih menemukan banyak petunjuk bahwa orang-orang yang meninggal itu berasal dari zaman Romawi.  Misalnya banyak ditemukan harta karun berupa pecahan tembikar dan koin yang menunjukkan bahwa mereka berasal dari abad kedua hingga keempat Masehi, selama periode Romawi. 

"Selain itu, teknik lukisan dinding yang menutupi dinding, kubah dan langit-langit makam dan gaya tumbuhan dan figuratif yang digambarkan pada mereka menunjukkan karakteristik Romawi," kata Can.