Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta,   Selasa, 7 Juni 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

42 Perusahaan Akan Gelar Right Issue untuk Tambah Modal, Lebih dari Sepertiganya Sektor Finansial

  • Di antara jajaran perusahaan tersebut, 16 atau lebih dari sepertiganya berasal dari sektof finansial.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per 16 November 2022, terdapat 42 perusahaan yang berada di pipeline dalam rangka menambah modal lewat aksi right issue.

Di antara jajaran perusahaan tersebut, 16 atau lebih dari sepertiganya berasal dari sektor finansial.

"16 perusahaan dari sektor finansial," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Rabu, 16 November 2022.

Nyoman pun menuturkan bahwa perkiraan total dana yang akan dihimpun dari rencana right issue 42 perusahaan ini mencapai sekitar Rp42,3 triliun.

Berikut ini rincian sektor-sektor perusahaan yang sudah berada di pipeline right issue per 16 November 2022:

- sektor konsumer nonsiklikal 3 perusahaan,

- sektor layanan kesehatan 1 perusahaan,

- sektor energi 4 perusahaan,

- sektor properti dan real estate 3 perusahaan,

- sektor finansial 16 perusahaan,

- sektor konsumer siklikal 5 perusahaan,

- sektor bahan baku 2 perusahaan,

- sektor teknologi 1 perusahaan,

- sektor infrastruktur 4 perusahaan, serta

- sektor transportasi dan logistik 3 perusahaan. 

Sementara itu, Nyoman juga menyampaikan bahwa per 16 November 2022, ada 42 perusahaan juga yang berada di pipeline penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). 

Berikut ini rincian sektor yang berada di pipeline IPO per 16 November 2022:

- sektor bahan baku 1 perusahaan,

- sektor industrial 4 perusahaan,

- sektor transportasi dan logistik 4 perusahaan,

- sektor konsumer nonsiklikal 2 perusahaan,

- sektor konsumer siklikal 7 perusahaan,

- sektor teknologi 6 perusahaan,

- sektor layanan kesehatan 4 perusahaan,

- sektor energi 5 perusahaan,

- sektor finansial 2 perusahaan,

- sektor properti dan real estate 4 perusahaan, serta

- sektor infrastruktur 3 perusahaan.