43 Persen Milenial dan Gen Z Belum Percaya Perbankan Syariah
- Walaupun minat untuk menggunakan perbankan syariah tinggi, kepercayaan terhadap bank syariah di Indonesia masih kurang. Sebanyak 43% konsumen merasa bahwa bank mereka tidak sepenuhnya beroperasi sesuai prinsip syariah.
Perbankan
JAKARTA - Hasil riset platform perbankan cloud Software as a Service (SaaS) Mambu menunjukkan bahwa 65% dari Muslim milenial dan Gen Z di Indonesia memilih perbankan syariah untuk beberapa keperluan keuangan mereka.
Di tingkat global, angka ini mencapai 31%. Sementara itu, Malaysia menjadi negara dengan penggunaan perbankan syariah tertinggi di kalangan Muslim milenial dan Gen Z dengan 77% responden.
Menariknya, dari responden di Indonesia yang belum menggunakan perbankan syariah, sebanyak 92% menyatakan keinginan untuk memanfaatkannya.
- Tawarkan Hunian Mewah Ramah Lingkungan AMMAIA Ecoforest Raih Sertifikasi Greenship Neighborhood
- Beban Bunga Melonjak, Laba Bersih BRI Tumbuh 2,47 Persen
- Saham PTMP Anjlok Usai Terdepak dari LQ45 dan IDX80
Kepercayaan Terhadap Bank Syariah Masih Menjadi Tantangan
Walaupun minat untuk menggunakan perbankan syariah tinggi, kepercayaan terhadap bank syariah di Indonesia masih kurang. Sebanyak 43% konsumen merasa bahwa bank mereka tidak sepenuhnya beroperasi sesuai prinsip syariah.
Colin Kum, Market Sales Director di Mambu Asia Pasifik menyampaikan bahwa Asia Pasifik, yang mencakup sekitar 25% dari pasar keuangan syariah global, menunjukkan potensi besar bagi perbankan syariah. Indonesia dan Malaysia memimpin di kawasan ini.
“Riset ini menyoroti besarnya minat konsumen terhadap perbankan syariah, dan memperjelas peluang yang dimiliki bank untuk menerapkan produk dan layanan sesuai Syariah guna melayani pasar baru maupun yang sudah ada. Fokus yang berkelanjutan pada teknologi juga penting bagi bank, dengan 92% responden menyatakan pentingnya penyedia keuangan syariah untuk menawarkan opsi perbankan secara daring,” ujar Colin melalui riset Mambu yang diterima TrenAsia, Jumat, 26 April 2024.
Baca Juga: Siap-siap, BRI akan Perketat Syarat Penyaluran Kredit
Indonesia: Potensi Pasar Perbankan Syariah yang Masih Besar
Indonesia, dengan populasi Muslim hampir 90%, memiliki potensi pasar yang besar untuk perbankan syariah. Meskipun demikian, Indonesia masih tertinggal dibandingkan Malaysia dalam adopsi perbankan syariah. Dalam konteks global, 65% konsumen di Indonesia menggunakan perbankan syariah, sementara Malaysia mencapai 77%.
Salah satu hambatan utama adalah kurangnya kepercayaan terhadap bank syariah. Ini memberikan peluang bagi bank untuk meningkatkan komunikasi dan transparansi dalam operasional mereka.
- Rencana Manuver Bukit Asam (PTBA) di Bisnis PLTS
- Saham GOTO dan EXCL Top Gainers LQ45 Saat IHSG Dibuka Menguat
- Jelang Putusan MK, Saham Adaro (ADRO-ADMR) Terpantau Gacor
Kesempatan bagi Bank dalam Pasar Keuangan Syariah
Dengan pertumbuhan kebutuhan investasi yang beretika, 86% Muslim milenial dan Gen Z menganggap penting.
Laporan Mambu ini menunjukkan bahwa ada peluang bagi bank untuk memanfaatkan pertumbuhan pasar ini. Bank dapat meningkatkan fokusnya pada produk dan layanan investasi yang sesuai dengan prinsip syariah, memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen yang semakin meningkat.
Riset ini, yang pertama kali dilakukan pada tahun 2021 dan kembali pada tahun 2024, melibatkan lebih dari 1.500 responden dari enam negara yang disebutkan. Hasilnya disajikan dalam laporan berjudul 'Beliefs & Business: The Shape of Islamic Finance in 2024'.