5 Aset Ini Diprediksi Akan Bearish setelah Minggu Pertama April 2022
- Di tengah kondisi pasar yang tidak stabil ini, ada beberapa aset kripto yang diprediksi akan mengalami bearish setelah minggu pertama April 2022.
Fintech
JAKARTA – Pasar kripto melemah karena dampak dari Federal Reserve System (The Fed) yang kian agresif dalam kebijakan moneternya. Di tengah kondisi pasar yang tidak stabil ini, ada beberapa aset kripto yang diprediksi akan mengalami bearish setelah minggu pertama April 2022.
Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, meskipun saat ini pasar kripto belum stabil, peluang altcoin yang berada di daftar 10 aset dengan kapitalisasi pasar terbesar (big cap) memiliki peluang untuk bullish pada minggu pertama April.
“Overall market masih mendominasi ke altcoin sementara Bitcoin sedang mengalami sideaways, kondisi ketika harga suatu aset yang diperdagangkan di pasar bergerak relatif datar karena kurangnya sentimen positif akhir-akhir ini,” ujar Afid dikutip dari keterangan resmi, Kamis, 7 April 2022.
- Gokil, BNI Gandeng Mantan Kapten Chelsea dan Timnas Inggris John Terry Pasarkan Produk UMKM Indonesia
- Smelter Nikel Pertama di Indonesia Siap Dibangun, Rogoh Kocek Rp3,98 Triliun dari Sindikasi Bank Mandiri
- Kerjasama Bank Mandiri, Telkomsel dan MCAS Dukung Industri Kreatif
Perubahan pasar terjadi setelah pengetatan kebijakan moneter The Fed terkait suku bunga dan neraca menuntun investor untuk mencari aset yang lebih aman dan meninggalkan aset spekulatif.
Menurut Afid, inilah beberapa aset kripto yang diprediksi akan mengalami bearish pada minggu pertama bulan April 2022.
1. Zcash (ZEC)
Zcash adalah aset kripto terdesentralisasi yang berfokus pada privasi dan anonimitas dengan menggunakan jaringan untuk memverifikasi transaksi tanpa mengungkapkan informasi sensitif terkait transaksi tersebut.
Menurut Afid, Zcash berpeluang mengalami penurunan nilai pada pekan ini, karena sentimen negatif terkait potensi penggunaan untuk menghindari sanksi dan melancarkan pencucian uang.
“Koin privasi tidak menemukan banyak pendukung di antara regulator dan penegak hukum. Mereka dianggap dapat membantu menghindari sanksi dan pencucian uang. Ramainya kabar ini turut membuat nilai ZEC tertekan,” ucap Afid.
Berdasarkan pantauan Coin Market Cap, Jumat, 8 April 2022 pukul 15.25 WIB, ZEC saat ini berada di peringkat ke-52 dengan kapitalisasi pasar US$2,46 miliar atau setara dengan Rp35.337 dalam asumsi kurs Rp14.365. Saat ini, ZEC menempati level US$173,1 (Rp2,48 juta).
2. ApeCoin (APE)
ApeCoin, aset kripto dari pencipta koleksi non-fungible token (NFT) Bored Ape Yacht Club, menjadi aset yang fenomenal selama beberapa waktu terakhir.
Akan tetapi, menurut Afid, APE berpotensi untuk measuk ke fase bearish karena sebelumnya sudah mengalami penurunan 70% dalam seminggu. Berdasarkan analisis teknikal, APE akan turun hingga 14%.
“Reli harga APE yang terjadi pada pertengahan Maret tampaknya sudah habis berkat penurunan 70% dalam dua minggu terakhir dan mungkin jatuh lebih jauh pada bulan April ini,” ujar Afid.
APE saat ini berada di peringkat ke-45 dengan kapitalisasi pasar US$3,16 (Rp45.393) dan menduduki posisi harga U$11,38 (Rp163.473).
3. Injective (INJ)
Injective Protocol adalah proyek blockchain yang dirancang untuk membuat transaksi menjadi sepenuhnya terdesentralisasi atau hanya bisa dioperasikan oleh orang-orang yang memegang token INJ.
Menurut Afid, sebenarnya INJ memiliki fundamental yang cukup baik, namun saat ini memiliki potensi untuk mengalami bearish.
“INJ saat ini tengah mengalami koreksi setelah overbought pada pekan lalu. Akibatnya berpotensi turun hingga 7% dan harganya sampai US$5,8 (Rp83.317),” katanya.
INJ menempati peringkat ke-175 dengan kapitalisasi pasar US$311,2 juta (Rp4,47 triliun) dan menempati harga US$6,4 (Rp91.936).
- Guci Batu Raksasa Misterius Ditemukan di India
- Harga Minyak Mentah Merosot Imbas Gencatan Senjata Yaman
- Jalur Ganda KA Bogor - Sukabumi Siap Beroperasi Pekan Depan, Waktu Tempuh Jadi 80 Menit!
4. JUST (JST)
JUST adalah ekosistem decentralized finance (DeFi) yang populer untuk blockchain TRON, dan produknya sebagian besar berpusat di sekitar platform pinjaman stablecoin terdesentralisasi dengan nama JustStable.
Afid mengatakan, JST berpotensi bearish karena nilainya sedang mengalami depresiasi, dan JST sudah sempat terkoreksi naik namun akan tetap turun karena pergerakan yang jauh dari level support-nya.
“JST berada dalam koreksi ke bawah karena nilai terdepresiasi. Kripto ini juga sudah alami fase overbought. Penurunan nilainya bisa capai 15 persen dan harganya anjlok sampai US$0,06 (861,9),” ujar Afid.
JST saat ini berada di peringkat ke-128 dengan kapitalisasi pasar US$533,8 juta (Rp7,6 triliun) dan berada di harga US$0,073 (Rp1048).
5. SelfKey (KEY)
SelfKey adalah adalah platform identitas berbasis blockchain yang memberi individu, perusahaan, bursa, startup fintech, dan bank untuk platform pengelola data identitas atau biasa disebut Know Your Customer (KYC).
Afid menjelaskan, KEY berpotensi bearish dengan penurunan nilai hingga 11% karena popularitasnya sendiri memang kurang dan analisis teknikalnya pun mengindikasikan pelemahan.
“KEY memang salah satu aset kripto yang kurang populer. Namun, beberapa waktu terakhir sempat mencuri perhatian sehingga pernah mengalami peningkatan harga yang tinggi tapi saat ini sudah overbought dan mengalami konsolidasi,” terang Afid.
KEY saat ini berada di peringkat ke-584 dengan kapitalisasi pasar US$46,36 juta (Rp665.961) dan menempati harga US$0,00905 (Rp130).