5 Aset Kripto Ini Diprediksi Akan Bearish di Minggu Ketiga Mei 2022
- Ada beberapa aset kripto yang diprediksi akan mengalami bearish pada minggu ketiga Mei 2022 di saat kondisi pasar tampak sedang terpuruk selama beberapa hari ke belakang.
Pasar Modal
JAKARTA - Ada beberapa aset kripto yang diprediksi akan mengalami bearish pada minggu ketiga Mei 2022 di saat kondisi pasar tampak sedang terpuruk selama beberapa hari ke belakang.
Mengacu data Coin Market Cap, Rabu, 11 Mei 2022 pukul 17.00 WIB, sebagian besar aset kripto yang berada di daftar 10 besar berdasarkan kapitalisasi pasar masih berada di zona merah.
Kondisi pasar kripto dalam beberapa hari terakhir menunjukkan downtrend dengan pergerakan yang cukup signifikan. Dalam seminggu terakhir, Bitcoin sudah mengalami penurunan hingga 24,29% dan saat ini berada di level US$29.529 atau setara dedngan Rp429,5 juta dalam asumsi kurs Rp14.546 perdolar Amerika Serikat (AS).
Penurunan tren secara signifikan pada pasar kripto terjadi setelah bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga. Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, sentimen negatif pun muncul saat terjadinya drama stablecoin Terra, UST, gagal untuk menjaga nilai tukarnya di level US$1 (Rp14.546) seperti stablecoin pada umumnya. Saat ini saja, UST sedang menduduki level US$0,5755 (Rp8.371).
“Anjloknya nilai BTC dan terjadinya reserve asset dari UST, membuat sentimen negatif terhadap stablecoin. Tanda-tanda kelemahan dalam stablecoin, sebagai aset kripto yang lebih aman tapi tidak terbukti, semakin menakuti investor,” kata Afid dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 Mei 2022.
- Maret, Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 6,67 Persen Secara Tahunan
- Qoala Sediakan Asuransi COVID-19 di Shopee, Inilah Rincian Produknya
- Mau Buyback Saham, Cikarang Listrindo (POWR) Siapkan Dana Rp144,80 Miliar
Di tengah kondisi pasar kripto yang sedang mengalami downtrend, Afid memprediksi ada beberapa aset kripto yang berpotensi untuk bearish pada minggu ketiga Mei 2022.
1. Bitcoin (BTC)
Aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar di dunia ini diprediksi oleh Afid masih akan terpuruk pada minggu ketiga Mei 2022, apalagi saat ini harganya sudah menembus level support di kisaran US$30.000 (Rp436,3 juta).
“Analisis teknikal BTC sedang perlahan kembali turun, setelah sempat rebound naik sedikit. Belum ada sentimen positif yang bisa menggerakan harga untuk terus naik,” kata Afid.
Afid mengatakan, kemungkinan besar BTC akan naik terlebih dahulu ke harga US$32 ribu (Rp465,4 juta) sebelum melanjutkan penurunan menuju kisaran harga US$28 ribu (Rp407,2 juta) atau turun sekitar 9% dalam beberapa hari ke depan.
BTC saat ini menempati peringkat pertama dengan kapitalisasi pasar US$562,2 miliar (Rp8,17 kuadriliun) dan menempati posisi harga US$29.529 (Rp429,5 juta).
2. Ethereum (ETH)
ETH yang merupakan aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar kedua setelah BTC pun diprediksi Afid akan bernasib sama. Melalui kacamata analisis teknikal, Afid memprediksi ETH akan terjerembap lebih dalam. Menurut Afid, kemungkinan ETH dapat bergerak turun ke kisaran harga US$2.001 (Rp29,1 juta) atau turun sekitar 11%.
“ETH kemungkinan besar akan melanjutkan tren bearish di pekan ini. Dari sisi teknikal saat ini ETH sedang bergerak turun setelah mengalami koreksi melihat harganya yang sudah berada di batas atas pergerakan harga,” kata Afid.
ETH saat ini menempati peringkat kedua dengan kapitalisasi pasar US$262,7 miliar (Rp3,8 kuadriliun) dan berada di posisi harga US$2.225 (Rp32,3 juta).
- 4 Film Bioskop Terbaru yang Bisa Ditonton Saat Libur Panjang Mei 2022
- One Way Diterapkan di Tol Kalikangkung hingga Cikampek pada 6-9 Mei, Ini Pembagian Waktunya
- 269 Ribu Kendaraan Diprediksi Kembali ke Jakarta saat Puncak Arus Balik, Ini Gerbang Tol yang Paling Padat
3. Terra (LUNA)
LUNA menjadi salah satu aset kripto yang mengalami penurunan tajam sejak awal Mei 2022. Saat ini saja, LUNA sudah mencatat penurunan hingga 94,8% dalam 24 jam terakhir.
Afid mengungkapkan, saat ini sedang ada turbulensi di ekosistem Terra sehingga pengelola tidak bisa mempertahankan stablecoin Terra, UST, untuk mempertahankannya nilainya terhadap dolar.
“Nilai LUNA telah anjlok bergerak turun tajam. LUNA kini seimbang dengan nilai dolar AS. Sehingga menyebabkan likuidasi besar-besaran pada posisi leverage dan menurunkan kapitalisasi pasarnya. Investor menjadi panik mengakibatkan aksi jual lebih banyak,” jelas Afid.
LUNA sedang terus bergerak turun setelah sebelumnya sempat mencoba rebound. Bahkan, aset kripto yang bertengger cukup lama di jajaran 10 besar ini kini sudah menempati peringkat ke-73.
LUNA saat ini menempati peringkat ke-73 dengan kapitalisasi pasar US$1,27 miliar (Rp18,4 triliun) dan berada di level US$1,93 (Rp28.073).
4. BarnBridge (BOND)
BarnBridge (BOND) adalah token ERC-20 yang digunakan untuk pengintaian dan tata kelola di platform BarnBridge. Pemegang token BOND dapat menyuarakan pendapatnya terkait upaya pembaharuan pada platform tersebut.
BOND saat ini menempati peringkat ke-567 dengan kapitalisasi pasar US$26,3 juta (Rp382,5 miliar) dan berada di level harga US$3,92 (Rp57.020).
5. JasmyCoin (JASMY)
JasmyCoin adalah token kripto dari jaringan Jasmy. Jasmy sendiri adalah platform internet of things (IoT) yang bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur yang memungkinkan siapa saja menggunakan data dengan aman.
“Walaupun sempat rebound, JASMY bleum mendapatkan sentimen positif yang membuatnya naik,” ucap Afid.
JASMY saat ini berada di peringkat ke-411 dengan kapitalisasi pasar US$48,9 juta (Rp711,3 miliar) dan menempati level US$0,01039 (Rp151,13).