<p>Ilustrasi Mata Uang Kripto / Pixabay.com</p>
Pasar Modal

5 Aset Kripto Ini Diprediksi Akan Bullish di Minggu Pertama Juni 2022

  • Di tengah pergerakan pasar kripto yang belum sepenuhnya menunjukkan tren positif secara optimal, ada beberapa aset kripto yang diprediksi akan bullish di minggu pertama Juni 2022.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Di tengah pergerakan pasar kripto yang belum sepenuhnya menunjukkan tren positif secara optimal, ada beberapa aset kripto yang diprediksi akan bullish di minggu pertama Juni 2022.

Belum optimalnya laju tren bullish di pasar kripto ditunjukkan oleh kegagalan Bitcoin (BTC) untuk melanjutkan kenaikan setelah melewati level psikologis di angka US$30 ribu atau setara dengan Rp437,7 juta dalam asumsi kurs Rp14.526 perdolar Amerika Serikat (AS).

Meskipun begitu, berdasarkan pantauan Coin Market Cap, Kamis, 2 Juni 2022, pukul16.00 WIB, Bitcoin kembali mengalami penurunan dengan persentase 5,23% dan tengah menduduki posisi harga US$29.936 (Rp434,8 juta).

Menurut trader Tokocrypto Afid Sugiono, pergerakan pasar kripto yang belum optimal ini tampaknya dipengaruhi oleh kecenderungan investor untuk memanfaatkan momentum kenaikan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir untuk melakukan aksi jual demi mendulang keuntungan.

"Investor tentu akan buru-buru merealisasikan keuntungannya sebelum laju harga aset kripto kembali berbalik arah. Harga Bitcoin gagal menembus level resistance-nya sehingga dibutuhkan aksi beli yang kencang demi mengungkitnya lebih tinggi lagi," papar Afid melalui keterangan tertulis, Kamis, 2 Juni 2022.

Menurut Afid, sepertinya para investor masih mengantisipasi ancaman resesi dan kebijakan moneter The Fed ke depan. Selain itu, Afid juga menduga bahwa aksi jual yang dilakukan para pelaku pasar pun didorong oleh indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA), Nasdaq, dan S&P 500 yang tengah melemah.

Di tengah kondisi yang sedang berlangsung, berikut ini lima aset kripto yang diprediksi Afid akan memasuki tren bullish di minggu pertama Juni 2022.

1. Tezos (XTZ)

Tezos adalah jaringan blockchain open-source yang terhubung dengan token digital XTZ di mana di dalamnya pengguna dapat melakukan pembuatan decentralized app (DApp). Berbeda dengan Ethereum, Tezos dirancang untuk pembuatan aplikasi dengan infrastruktur yang lebih kompleks.

Menurut Afid, XTZ masih diterpa oleh sentimen positif dari peluncuran protokol terbaru bernama Jakarta 2. Protokol ini menghadirkan sejumlah pembaruan dan perbaikan, misalnya fitur Transaction Optimistic Rollup (TORU) yang memudahkan pertukaran aset dan mekanisme Liquidity Baking Escape Hatch yang telah didesain ulang.

“Peluncuran Jakarta Protocol di jaringan Tezos pada 19 Mei lalu masih menghadirkan sentimen positif untuk harga XTZ. Ini membuktikan investor masih yakin dengan potensi besar pembaruan jaringan untuk menggerakan harga XTZ naik,” ujar Afid.

Menurut analisis teknikal Afid, XTZ kemungkinan besar dapat terus bergerak ke kisaran harga US$2,92 (Rp42.415).

Saat ini, XTZ menempati peringkat ke-37 dengan kapitalisasi pasar US$1,71 miliar (Rp24,8 triliun) dan berada di posisi harga US$1,91 (Rp27.744).

2. Gitcoin (GTC)

Gitcoin adalah platform yang menggabungkan proyek pemrograman open-source dengan sistem pembayaran kripto yang menggunakan token GTC.

Sejak pekan lalu, Afid melihat GTC terus mengalami pergerakan naik yang cukup signifikan. Ia pun memprediksi bahwa reli ini akan terus berlanjut.

“Analisis teknikal GTC, terlihat kenaikan yang signifikan. Harga GTC kemungkinan besar bisa mencapai US$4,5 (Rp65.367)," ungkap Afid.

GTC saat ini menempati peringkat ke-475 dengan kapitalisasi pasar US$37,5 juta (Rp544,7 miliar) dan menempati harga US$2,64 (Rp37.767).

3. Toko Token (TKO)

Toko Token (TKO) adalah token asli dari Tokocrypto yang menggabungkan utilitas centralized finance (CeFi) dan decentralized finance (DeFi).

Afid memprediksi TKO akan memasuki fase bullish karena peluncuran T-Launchpad yang akan berlangsung di bulan Juni. Di T-Launchpad, TKO digunakan sebagai token utilitas untuk mengikuti proyek decentralized autonomous organization (DAO) yang dirilis di platform.

“Dari analisis teknikal, harga TKO bisa melambung tinggi hingga Rp6.318 atau naik sekitar 21% dari harga bawah saat ini Rp5.700. Namun, apabila TKO gagal bullish, maka harganya bisa turun hingga Rp5.210 menuju level support-nya,” kata Afid.

TKO saat ini berada di peringkat ke-462 dengan kapitalisasi pasar US$39,6 juta (Rp575,2 miliar) dan berada di posisi harga US$0,3657 (Rp5.312).

4. Origin Protocol (OGN)

OGN adalah token Ethereum yang mendukung protokol Origin. Protokol ini dirancang dengan tujuan untuk memperkuat pasar yang terdesentralisasi dan transmisi peer-to-peer.

“OGN telah membentuk pola cup and handle yang membentuk lengkungan seperti huruf U. Pola handle ini terbentuk karena penurunan harga yang pendek, namun sebagai sinyal bullish," tutur Afid.

Afid memprediksi akan ada sedikit koreksi harga pada OGN sebelum akhirnya berpotensi mengalami kenaikan menuju harga US$0,4 (Rp5.810).

Saat ini, OGN berada di peringkat ke-194 dengan kapitalisasi pasar US$110,72 juta (Rp1,61 triliun) dan berada di posisi harga US$0,2847 (Rp4.135,5).

5. Kava (KAVA)

Kava adalah platform decentralized finance (DeFi) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan aktivitas pinjam-meminjam aset kripto tanpa melibatkan pihak ketiga.

Sementara itu, KAVA adalah token utilitas yang digunakan di platform untuk aktivitas pinjam-meminjam tersebut.

Afid melihat fase bullish pada KAVA masih akan berlanjut karena sentimen positif dari peluncuran mainnet Kava 10 dan penambahan protokol Sushi ke program insentif pengembang Kava Network dengan mengalokasikan dana sebesar US$14 juta (Rp203,4 miliar).

Melalui penambahan ini, pengguna dan pengembang Sushi akan memiliki akses tanpa batas ke seluruh nilai pasar senilai US$300 miliar (Rp4,36 kuadriliun) dari blockchain Ethereum dan Cosmos dari satu jaringan.

“Sentimen positif KAVA terus menguat. Dari analisis teknikal KAVA juga terlihat pola cup and handle. Kemungkinan besar KAVA masih dapat bergerak menuju harga sekitar US$3,6 (Rp52.293)," ucap Afid.

KAVA saat ini berada di peringkat ke-81 dengan kapitalisasi pasar US$537,77 juta (Rp7,8 triliun) dan berada di posisi harga US$2,67 (Rp38.784).