5 Aset Kripto Ini Diprediksi Bearish Akibat Perang Rusia-Ukraina, Bitcoin Masih Berpotensi Turun
- Meskipun hari ini Bitcoin beserta aset-aset kripto berkapitalisasi besar lainnya mengalami penguatan, namun konflik Rusia-Ukraina masih membayang-bayangi para investor.
Fintech
JAKARTA – Meskipun hari ini Bitcoin beserta aset-aset kripto berkapitalisasi besar lainnya mengalami penguatan, namun konflik Rusia-Ukraina masih membayang-bayangi para investor. Dalam situasi pasar kripto yang tertekan pada bulan Februari 2022, ada beberapa aset kripto yang diprediksi akan mengalami bearish di minggu keempat Februari.
Dalam jangka pendek, pasar kripto akan lebih mudah dipengaruhi oleh perkembangan konflik Rusia Ukraina, pengetatan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (The Fed), hingga stigma kinerja aset yang dianggap terlalu berisiko.
Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, kondisi pasar kripto saat ini secara keseluruhan dapat dilihat sebagai reaksi spontan terhadap meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
- Dituding Timbun Minyak Goreng, Anak Usaha Grup Salim (SIMP) Beri Penjelasan
- Laba Tahun 2020 Melesat 78 Persen, Kinerja Bank Himbara 2022 Diprediksi Tetap Moncer
- Harga Kripto Kembali Anjlok Hari Ini, Bitcoin Turun Lebih dari 8 Persen
“Jika ada perang antara dua hub crypto terbesar di dunia, itu bisa meningkatkan tingkat hash Bitcoin, dan ketakutan ini membuat pasar kripto tetap waspada,” ujar Afid sebagaimana dikutip dari keterangan Tokocrypto, Jumat, 25 Februari 2022.
Menurut Afid, di tengah situasi geopolitik Rusia-Ukraina yang tengah berlangsung, lima aset kripto ini diprediksi akan mengalami bearish di minggu keempat Februari.
1. Bitcoin (BTC)
Aset kripto berkapitalisasi besar (big cap) masih berpotensi bearish, termasuk BTC. Berdasarkan data Coin Market Cap pada Kamis, 24 Februari 2022 pukul 12.49 WIB, aset kripto terbesar ini sempat menyentuh level US$34.560 atau setara dengan Rp496,6 juta dalam asumsi kurs Rp14.371 perdollar AS dan menjadi titik terendahnya dalam jangka waktu sepekan ke belakang.
Menurut Afid, BTC masih berpotensi untuk menurun meski hari ini telah menunjukkan pemulihan hingga melebihi 10%. Afid memprediksi BTC masih bisa turun hingga 12% dalam jangka waktu seminggu ini.
“Bitcoin masih akan terus turun, namun akan sedikit terkoreksi terlebih dahulu. Penurunannya, jika dilihat dari teknikal analisis bisa mencapai 12%. Bitcoin berpeluang turun di kisaran harga $ 32.000,” kata Afid.
Saat ini, BTC menduduki peringkat kesatu dengan kapitalisasi pasar US$732,4 miliar (Rp10.525 triliun) dan berada di level US$38.610 (Rp554,8 juta).
2. Ethereum (ETH)
ETH yang berada di peringkat kedua setelah BTC pun masih berpotensi bearish. Afid menilai bahwa ETH mengalami fase pemulihan yang tersendat. Pasalnya, investor terpantau tidak begitu memanfaatkan situasi ketika ETH kembali pulih.
“Ini menunjukkan pembelian yang kuat di level yang lebih rendah. Harga rebound tajam pada 21 Februari. Pekan ini kemungkinan masih akan turun sekitar 15% hingga di kisaran harga US$2.285 (Rp32,8 juta),” kata Afid.
ETH saat ini menduduki peringkat kedua dengan kapitalisasi pasar US$315,4 miliar (Rp4.532 triliun) dan berada di level US$2.599 (Rp37,3 juta).
3. Bitcoin UP (BTCUP)
Afid menilai, kondisi pasar kripto belakangan ini dapat mendorong BTCUP di tren negatif. Untuk diketahui, BTCUP adalah kripto yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan berkali lipat ketika BTC naik sementara BTCDOWN dapat memberikan keuntungan berkali lipat saat BTC turun.
“Pergerakan BTCUP sudah menunjukan pola reverse cup and handle. Grafiknya menunjukkan sinyal bearish yang mengindikasikan tren penurunan harga. Ketika harga BTCUP tembus level bawah dari pegangan cangkir, keadaan ini merupakan sinyal bagi trader untuk keluar dari posisi long dan memasuki posisi short,” terang Afid.
Saat ini, BTCUP menduduki peringkat ke-2885. Namun, dalam pantauan Coin Market Cap saat ini, tidak tersedia informasi terkait nilai kapitalisasi pasar BTCUP. Aset kripto ini kini berada di level US$34,76 (Rp499,5 ribu).
- PTPP Buka Lowongan Kerja, Cek Syarat dan Posisinya!
- Pantas Tidak Segera Kaya, Ternyata 5 Kebiasaan Ini Bikin Anda Sulit Memiliki Banyak Uang
- Kabar Gembira! Gerbang Tol Kandis Utara Mulai Dibuka Hari Ini
4. Terra (LUNA)
Terra adalah sebuah blockchain yang dirancang untuk menciptakan ekosistem pembayaran yang terdesentralisasi dengan menggunakan aset kripto LUNA. Pada penghujung tahun 2021, LUNA sempat melonjak hingga Rp1,2 juta dan menyalip Dogecoin. Namun, Afid memprediksi aset ini akan mengalami bearish.
“Sama seperti BTCDOWN, LUNA sudah menunjukan pola reverse cup and handle. Ada kemungkinan nilai akan terus turun. Penurunannya bisa sekitar 13% di kisaran harga US$48 (Rp689,8 ribu),” kata Afid.
LUNA saat ini menduduki posisi kesembilan dengan kapitalisasi pasar US$25,09 miliar (Rp360,5 triliun) dan berada di level US$65,65 (Rp943,4 ribu).
5. API3 (API3)
API3 adalah token di jaringan Ethereum yang digunakan untuk mendukung proyek API3 yang berfungsi sebagai jaminan untuk menjamin keamanan dalam jaringan.
“Token API3 memiliki sentimen negatif untuk masuk fase bearish. Meski akan sedikit koreksi, tapi ada kemungkinan turun,” papar Afid.
API3 saat ini menduduki posisi ke-178 dengan kapitalisasi pasar US$255,6 juta (Rp3,6 triliun) dan berada di level US$6,93 (Rp99.591).