5 Aset Kripto Ini Diprediksi Bearish di Minggu Pertama Juli 2022
- Sejauh ini belum terlihat ada momentum yang baik bagi pasar untuk bergerak bullish karena adanya ramalan mengenai resesi ekonomi yang bisa terjadi dalam kurun waktu setahun mendatang.
Pasar Modal
JAKARTA - Saat mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) masih cenderung mengalami pergerakan harga yang stagnan, ada beberapa aset kripto yang diprediksi memasuki tren bearish di minggu pertama Juli 2022.
Menjelang Juli 2022, pergerakan aset kripto masih terpantau stagnan. Tidak banyak pergerakan pasar signifikan baik untuk tren bullish maupun bearish.
Menurut trader Tokocrypto Afid Sugiono, pasar kripto pada awal Juli 2022 masih berpotensi untuk bergerak mendatar atau sideways karena tekanan inflasi dan potensi perlambatan ekonomi global untuk beberapa waktu ke depan.
"Ini diperkirakan akan terus berlangsung lama. Salah satu penyebab market terus sideways di antaranya investor khawatir mengenai inflasi dan potensi perlambatan ekonomi global ke depan," ujar Afid dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 29 Juni 2022.
Afid pun menyampaikan, sejauh ini belum terlihat ada momentum yang baik bagi pasar untuk bergerak bullish karena adanya ramalan mengenai resesi ekonomi yang bisa terjadi dalam kurun waktu setahun mendatang.
Bitcoin pun belum memperlihatkan potensi kenaikan nilai dan masih berkutat di kisaran harga US$20.000 atau setara dengan Rp296,96 juta dalam asumsi kurs Rp14.848 perdolar Amerika Serikat (AS).
"Bitcoin akan menuju tes support berkali-kali, di mana harganya bisa jadi akan berada di level US$19.800 (Rp293,99 juta) hingga US$17.000 (Rp252,41 juta) dalam beberapa waktu ke depan. Dari analisis teknikal, prospek bullish belum bisa terlihat. Untuk bergerak bullish, BTC harus melewati level resistance di titik US$23.000 (Rp341,5 juta)," kata Afid.
- Melihat Kantor Pusat Teknologi Logistik "Deliveree"
- Bisnisnya Terganggu, Orang Terkaya Ukraina Tuntut Rusia ke Pengadilan Eropa
- Nasib Pesawat Bombardier dan ATR Pasca Korupsi Jumbo di Garuda Indonesia (GIAA)
Di tengah kondisi pasar yang masih mengalami stagnan karena kondisi makroekonomi yang melatarbelakangi, Afid membagikan informasi mengenai lima aset kripto yang diprediksinya akan memasuki tren bearish di minggu pertama Juli 2022.
1. Harmony (ONE)
Harmony adalah aset kripto yang dirancang untuk menawarkan kemampuan penerapan teknologi blockchain yang cepat dan terbuka untuk aplikasi desentralisasi (decentralized application/DApp).
Mainnet dari Harmony diklaim dapat mendukung ribuan node (jaringan fisik dalam sistem komputer yang berfungsi sebagai saluran komunikasi karena menghubungkan satu perangkat ke perangkat lainnya dalam pendistribusian data) dalam beberapa pecahan dan menghasilkan blok secara instan.
Sebelumnya, ONE masuk ke dalam daftar aset kripto berpotensi bullish, namun pergerakannya diprediksi Afid akan berbalik arah di awal Juli.
Kabar soal peretasan di jaringan Harmony Protocol dengan nilai kerugian hingga US$100 juta (Rp1,5 triliun) menjadi sentimen buruk yang mendorong ONE untuk masuk ke fase bearish. Ditinjau berdasarkan analisis teknikal, ONE diprediksi Afid bisa turun ke kisaran harga US$0,01765 (Rp262).
“Sentimen negatif yang menerpa Harmony Protocol membuat sebagian investor khawatir. Alhasil pergerakan harga ONE dalam beberapa hari mendatang kemungkinan besar akan terus turun, sehingga menimbulkan aksi jual yang lebih besar,” tutur Afid.
Berdasarkan pantauan Coin Market Cap, Kamis, 30 Juni 2022 pukul 12.20 WIB, ONE menempati peringkat ke-115 big cap dengan kapitalisasi pasar US$233,09 juta (Rp3,46 triliun) dan menduduki harga US$0,0191 (Rp283).
2. Lido DAO (LDO)
Lido DAO adalah platform staking untuk aset kripto Ethereum di mana pengguna bisa menaruh ETH tanpa deposit minimum dan biaya untuk pemeliharaan infrastruktur.
Sementara itu, LDO adalah token tata kelola di platform Lido DAO yang digunakan untuk memberikan hak tata kelola di platform serta mengelola parameter dan distribusi biaya.
Afid memprediksi LDO masuk ke tren bearish karena adanya kekisruhan saat pengembang platform mengusulkan skema tata kelola yang baru. Berdasarkan analisis teknikal, LDO diprediksi bisa turun ke kisaran harga US$0,416 (Rp6.176).
“Kekisruhan dalam penggunaan kripto LDO sebagai token tata kelola jaringan yang tak kunjung usai, membuat nilainya semakin anjlok,” ungkap Afid.
Saat ini, LDO menempati peringkat ke-146 dengan kapitalisasi pasar US$155,61 juta (Rp2,31 triliun) dan menduduki harga US$0,4972 (Rp7.382).
3. SuperRare (RARE)
SuperRare adalah platform non-fungible token (NFT) yang menghubungkan karya seni digital dengan sebuah token.
Di platform SuperRare, pengguna bisa memperjualbelikan NFT untuk koleksi pribadi atau investasi jangka panjang. Sementara itu, RARE adalah token utilitas yang digunakan dalam platform.
Dilihat dari segi teknikal, RARE diprediksi Afid akan mengalami penurunan harga di pekan pertama Juli 2022.
“Analisis teknikal melihat akan ada penurunan 21% dari harga sekarang di kisaran US$0,240 (3.563) ke US$0,189 (Rp2.806),” ungkap Afid.
RARE saat ini menempati peringkat ke-551 dengan kapitalisasi pasar US$21,33 juta (Rp316,7 miliar) dan menduduki harga US$0,2097 (Rp3.113).
- Miliki Cadangan Terbesar ke-2 di Dunia, Indonesia Punya Harta Karun 800 Ribu Ton Timah
- Nilai Tukar Rupiah Makin Tertekan, Bos BI: Lebih Baik dari Negara Berkembang Lain
- Tak Hanya Sri Lanka, 6 Negara Ini Bangkrut Karena Utang
4. Hive (HIVE)
Hive adalah jaringan untuk berbagi informasi terdesentralisasi dengan buku besar keuangan berbasis blockchain yang dibangun di atas protokol Delegated Proof of Stake (DPoS).
Kripto HIVE dikembangkan untuk kebutuhan penyimpanan konten dalam jumlah besar yang bisa dimonetisasi berbasis waktu.
Afid melihat adanya pola reverse cup and handle pada grafik harga HIVE sehingga kripto ini diprediksi bearish di minggu pertama Juli 2022.
“HIVE berpotensi masih terus turun. Kalo dilihat dari grafik, ia membentuk pola reserve cup and handle sebagai sinyal bearish," tutur Afid.
Saat ini, HIVE menempati peringkat ke-109 dengan kapitalisasi pasar US$250,91 juta (Rp3,72 triliun) dan menduduki harga US$0,5682 (Rp8.436).
5. Stratis (STRAX)
Stratis adalah platform blockchain-as-a-service yang menghadirkan beberapa produk dan layanan untuk perusahaan, termasuk meluncurkan sidechain privat, running full nodes, pengembangan dan peluncuran smart contract, platform initial coin offering (ICO), serta aplikasi bukti identitas.
STRAX adalah token kripto yang digunakan untuk membeli dan mengoperasikan layanan seperti mengeksekusi smart contract, membayar sidechain, dan lain-lain.
“STRAX akan konsolidasi dahulu ke harga US$1,19 (Rp17.669), lalu akan turun menuju US$0,85 (Rp12.620),” jelas Afid.
Saat ini, STRAX menempati peringkat ke-144 dengan kapitalisasi pasar US$155,98 juta (Rp2,3 triliun) dan menduduki harga US$1,13 (Rp16.778).