5 Benteng Pertahanan Terkuat Yang Pernah Dibangun Manusia

  • JAKARTA-Pada masa lalu benteng adalah hal yang mutlak bagi sebuah kerajaan. Istana di mana tempat Raja tinggal pasti dilindungi dengan bangunan benteng yang tidak saja sangat kuat tetapi juga dijaga dengan ketat. Membangun tembok tinggi tentu saja bukan hanya untuk melindungi raja, keluarga dan para petinggi kerajaan, tetapi melindungi kerajaan itu sendiri. Karena jika kerajaan […]

Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA-Pada masa lalu benteng adalah hal yang mutlak bagi sebuah kerajaan. Istana di mana tempat Raja tinggal pasti dilindungi dengan bangunan benteng yang tidak saja sangat kuat tetapi juga dijaga dengan ketat.

Membangun tembok tinggi tentu saja bukan hanya untuk melindungi raja, keluarga dan para petinggi kerajaan, tetapi melindungi kerajaan itu sendiri. Karena jika kerajaan jatuh ke tangah musuh, maka secara de facto kerajaan itu bisa dikatakan hilang.

Untuk itulah di berbagai penjuru dunia tersebar benteng-benteng yang dibangun di masa lalu. Mereka terdiri dari dinding  tinggi yang dilengkapi dengan berbagai bagian yang berfungsi sebagai strategi perang.

Beberapa benteng bahkan dibangun sangat-sangat kuat dan besar. Bahkan ketika kerajaan itu telah lenyap dari peradaban, keberadannya masih bisa ditemui hingga sekarang.

Berikut kita baha lima benteng terkuat yang pernah dibangun di muka bumi sebagaimana dikutip dari Live Science.

Masada, Israel

Benteng ini dibangun  di  sebuah bukit di selatan Israel dekat tepi gurun Yudea. Hampir semua informasi tentang Masada berasal dari sejarawan Yahudi era Romawi Josephus.

Pada tahun 66 Masehi, Kerajaan Yudea berada dalam pergolakan antara pemberontak dan penguasa Roma yang lama menduduki wilayah tersebut. Sekelompok   pemberontak yang dikenal sebagai Sicarii berhasil merebut Masada setelah membantai pasukan Romawi. Pada tahun 72, Lucius Flavius ​​Silva, komandan Legio X Fretensis, mengepung Masada.

Untuk mencapai puncak, Lucius memberikan perintah untuk membangun jalan besar setinggi 375 kaki tinggi dan panjang 450 kaki. Setelah legiun berhasil mencapai puncak, mereka menghancurkan benteng dan akhirnya Masa jatuh.

Saat pasukan Romawi kembali masuk mereka  tidak menemukan musuh. Sebaliknya, mereka menemukan lebih dari 900 tewas. Hanya dua perempuan dan lima anak yang selamat.

Great Wall of Gorgan/Wikipedia

Great Wall of Gorgan

Tembok Besar Gorgan adalah benteng yang sampai saat ini masih misterius sejarahnya. Terletak di timur laut Iran, dinding ini membentang dari Laut Kaspia hingga Kopet Dag Mountain Range. Secara total, tembok ini memiliki panjang 121 mil.

Kapan benteng ini dibangun juga masih diperdebatkan. Beberapa mengatakan bangunan ini  1.000 tahun lebih tua dari Tembok Besar China.  Yang diketahui Partia (247 SM – 224) yang memerintah Iran, disebutkan telah dibangun benteng di atas sisa-sisa bangunan yang ada.

Tinggi dan lebar benteng sebenarnya tidak diketahui  tetapi ketika Sassanid Empire (224-651) menggulingkan Partia mereka memperbaiki, memperbesar dan menambahkan benteng di dinding dengan lebar  dinding  antara 20 sampai 30 kaki.

Apa yang membuat dinding ini penting adalah bahwa selama berabad-abad benteng itu mencegah perpindahan orang dari  dari utara, seperti Dahae, Massagetae, Hephthalites dan berbagai elemen nomaden lainnya  masuk.

Tembok Hadrian//Wikipedia

Tembok Hadrian

Kaisar Romawi Hadrian pada tahun 122 Masehi memerintahkan untuk membangun dinding besama  bersama dengan 16 benteng untuk  pasukan statis. Panjang dinding membentang dari Laut Irlandia hingga tepi Sungai Tyne dekat Laut Utara yang berjarak 73 mil.

Tujuan dari dinding jelas, tapi mengapa itu dibangun, tetap disengketakan. Alasan untuk ini adalah bahwa tidak ada bukti yang jelas yang menunjukkan Roman Britain, sebelah selatan dari dinding depan, berada di bawah ancaman   nyata   meskipun ada beberapa pemberontakan kecil di provinsi ini dan dalam Kekaisaran Romawi. Hal ini mungkin merupakan alasan mengapa Hadrian membangun dinding  sebagai simbol dan pengingat bahwa yang terbaik adalah  memisahkan  dari kelompok barbar.

Tembok Hadrian akan memberikan keamanan Romawi Inggris dari suku Celtic / Pictish di utara sampai Roma meninggalkan Britannia pada tahun  410.

Dinding Konstantinopel//Wikipedia

Dinding Konstantinopel

Pada tahun 324   Kaisar Constantine I memindahkan ibukota dari Roma ke kota pelabuhan kecil Byzantium dan menamainya Konstantinopel. Alasan untuk langkah ini adalah untuk lebih dekat dengan bagian timur Kekaisaran Romawi hingga memberi keuntungan dalam perdagangan.

Untuk menjamin keamanan Roma kedua ini, Constantine mengeluarkan perintah untuk membangun dinding. Wall of Constantine diletakkan dalam serangkaian empat baris, dengan dua di bagian dalam  menampilkan menara terpisah setinggi 50 kaki.

Meski sudah  sangat efektif untuk memukul mundur penyerang, Kaisar Romawi Theodosius II memutuskan untuk memperluas dinding. The Walls Theodosian terdiri dari dua – dinding dalam dan luar – yang terdiri dari 96 menara. Dinding bagian dalam setinggi 40 kaki  sementara dinding luar berdiri  30 kaki.

Tembok ini akhirnya bisa ditembus pasukan Ottoman Turki dibawah pimpinan Muhammad Al Fatih pada tahun 1453.

Tembok raksasa China//Wikipedia

Great Wall of China

Banyak orang beranggapan The Great Wall of China dibangun hingga selesai oleh satu masa kekaisaran, padahal bangunan ini dibangun selama 1.000 tahun yang artinya dibawah kepemimpinan banyak kaisar. Tinggi, panjang, dan ketebalan dinding  bervariasi, tergantung pada kaisar yang membangun.

Misalnya, setelah dinasti Ming (1368-1644) memukul mundur Mongol, mereka mulai   memperluas dan memperbesar Tembok Besar. Total panjang Tembok Besar di bawah Ming mencapai panjang lebih dari 5.000 mil  dan tinggi 25 kaki serta tebal dasar 15 – 30 kaki. Sementara total panjang tembok berdasarkan studi tahun 2012 mencapai 13.000 mil.

Meski  Tembok Besar terlihat baik, tetapi itu hanya memberikan perlindungan sementara. Masalahnya adalah bahwa karena ukurannya menjadikan terlalu rumit dan mahal. Tujuan dari Tembok untuk menjaga nomaden masuk dari utara tetapi juga menjadikan  rakyat China terisolasi di dalam dan menjadi salah satu penyebab munculnya perang.