5 Chatbot AI Alternatif Pengganti ChatGPT
- Chatbot AI adalah aplikasi atau alat perangkat lunak yang berinteraksi dalam percakapan layaknya manusia melalui interaksi teks atau suara.
Tekno
JAKARTA – Sejak peluncuran ChatGPT, pasar chatbot AI generatif telah dipenuhi dengan berbagai alternatif ChatGPT untuk berbagai kebutuhan.
Chatbot AI adalah aplikasi atau alat perangkat lunak yang berinteraksi dalam percakapan layaknya manusia melalui interaksi teks atau suara.
Beberapa pesaingnya memiliki kemampuan yang setara atau bahkan lebih unggul dari ChatGPT, sementara yang lainnya menawarkan fitur yang tidak dimiliki oleh ChatGPT.
Mulai dari Claude dan Google Gemini hingga Microsoft Copilot dan Perplexity, berikut adalah alternatif ChatGPT terbaik saat ini yang bisa digunakan jika layanan ChatGPT sedang down.
1. Google Gemini
Gemini sebagai model AI terbaru dari Google, disebut sebagai kecerdasan buatan paling mumpuni. Google mengklaim Gemini mampu melampaui kemampuan para ahli manusia dalam berbagai tes kecerdasan.
- 16 Daftar Promo Makanan Minuman 12.12 Desember 2024
- Emiten Properti SSIA Optimistis Akhiri 2024 dengan Pendapatan Rp6 Triliun Berkat Transaksi Lahan dengan BYD
- Dua Bulan Berturut-Turut APBN Defisit, November 2024 Tekor Rp401,8 Triliun
Gemini memiliki kemampuan untuk mengenali dan menghasilkan teks, gambar, serta audio, namun bukan merupakan produk tersendiri. Gemini adalah model dasar yang akan diintegrasikan ke berbagai perangkat Google yang sudah ada, seperti mesin pencari dan Bard.
Manfaat penting dari Gemini dibandingkan dengan ChatGPT adalah kemampuannya untuk terintegrasi dengan ekosistem Google. Gemini memiliki integrasi yang erat dengan Maps, Gmail, Docs, dan produk Google lainnya. Melalui ekstensi ini, Gemini dapat mengakses dan memproses konten pengguna di seluruh layanan Google Workspace.
2. Anthropic Claude
Claude adalah AI interaktif yang membantu Anda menganalisis, merangkum, dan menghasilkan teks dengan gaya yang mirip manusia. Claude menjadi alternatif ChatGPT bagi para pebisnis dan pengguna yang mencari percakapan AI yang lebih canggih dan dapat memahami konteks.
Chatbot ini mampu memberikan jawaban yang langsung dan singkat, serta menulis dengan nada yang lebih alami. Namun, sayangnya, Claude tidak terhubung ke internet, sehingga tidak dapat mengakses mesin pencari atau menyediakan data dan informasi secara real-time.
3. Llama Meta AI
Meta AI baru-baru ini merilis Llama 3, chatbot AI open-source yang sangat canggih. Berbeda dengan banyak alternatif lainnya, Llama 3 tersedia secara gratis untuk dipelajari dan dikembangkan oleh siapa saja. Dilansir dari Semrush, model ini telah dilatih dengan jumlah data teks yang sangat besar, menjadikannya ahli dalam memahami dan menggunakan bahasa.
Karena berada di bawah naungan Meta, aplikasi ini juga terhubung dengan lancar di Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger. Llama 3 dapat berguna untuk hampir semua orang, baik untuk keperluan penelitian maupun penggunaan komersial.
4. Microsoft Copilot
Microsoft Copilot merupakan platform dari Microsoft yang dirancang untuk menjalankan perintah sesuai keinginan pengguna. Perintah Copilot biasanya berupa instruksi atau pertanyaan yang digunakan untuk mengarahkan Copilot mengenai apa yang diinginkan.
Dilansir dari dti.ugm.ac.id, perintah ini umumnya terdiri dari empat bagian yaitu, tujuan, konteks, ekspektasi, dan referensi. Semakin rinci perintah yang diberikan, semakin tepat hasil yang akan dihasilkan oleh Copilot.
Dirancang menggunakan Model Bahasa Besar (LLM) yang terhubung langsung dengan aplikasi dan data Microsoft 365 Anda, sehingga hasil output perintah menjadi lebih akurat dibandingkan dengan chatbot biasa.
Dilansir dari Toms Guide, Copilot terintegrasi secara menyeluruh ke dalam berbagai produk Microsoft, seperti Windows 11, peramban Edge, Bing, dan Microsoft 365. Platform ini sangat cocok untuk peneliti, pengguna aplikasi Microsoft 365, serta pelaku bisnis yang memerlukan kemampuan untuk membuat teks dan gambar.
Selain itu, Copilot menawarkan beragam fitur tambahan, termasuk pembuatan chatbot khusus, kemampuan untuk membuat, mengedit, dan menyesuaikan gambar melalui DALL-E yang tersedia di Designer, serta plugin seperti generator musik dari Suno AI.
5. ContentShake AI
Sebagian besar chatbot AI umum tidak dirancang untuk kebutuhan pemasaran konten. Mereka tidak menyediakan data SEO dan sulit digunakan untuk pembuatan konten dalam bentuk panjang.
- Tak Dilibatkan Rancang Permenkes, Kementan Peringatkan Dampak Negatif ke Petani Tembakau
- Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Laos di Piala AFF 2024
- Sri Mulyani Rinci Barang Pokok Bebas PPN 12 Persen
ContentShake menggabungkan AI ChatGPT dengan kemampuan SEO Semrush untuk membantu Anda membuat artikel yang memiliki potensi peringkat tinggi.
ContentShake AI membantu meningkatkan peringkat mesin pencari Anda dengan data SEO real-time dari Semrush, namun fungsinya terbatas pada penggunaan dalam pemasaran konten.