<p>Informasi hoax mengenai lowongan kerja di PT Pertamina (Persero). / Perseroan </p>
Gaya Hidup

5 Ciri Lowongan Kerja Palsu Alias Bodong, Job Seeker Wajib Tahu!

  • Lowongan kerja bodong tentunya sangat merugikan bagi berbagai pihak, terutama untuk para pencari pekerjaan itu sendiri, apalagi jika mereka sampai harus mengeluarkan biaya saat mendaftar.

Gaya Hidup

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Pencari kerja atau job seeker wajib mengetahui ciri-ciri lowongan palsu alias bodong yang masih marak bermunculan. 

Lowongan kerja bodong tentunya sangat merugikan bagi berbagai pihak, terutama untuk para pencari pekerjaan itu sendiri, apalagi jika mereka sampai harus mengeluarkan biaya saat mendaftar. 

Saat pandemi COVID-19 mulai melanda di Indonesia, tidak sedikit orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga pencarian pekerjaan pun semakin ketat.

Lantas, kondisi tersebut pun dijadikan sebagai momentum bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan lewat pembukaan informasi lowongan palsu. 

Dikutip dari berbagai sumber, inilah 5 ciri lowongan kerja bodong yang wajib diketahui:

1. Terkesan buru-buru

Salah satu ciri yang kerap ditemui pada lowongan kerja palsu adalah prosedur lamaran yang terkesan buru-buru. Misalnya, saat pelamar baru saja memasukkan lamaran, panggilan untuk wawancara datang dalam selisih waktu yang sangat singkat.

2. Menggunakan website gratis

Ciri lain dari lowongan kerja palsu adalah informasi yang didistribusikan melalui website yang tidak berbayar alias gratis dan terkadang dirancang untuk menyerupai perusahaan yang benar-benar ada.

Biasanya, situs lowongan kerja palsu menggunakan nama domain yang meniru perusahaan resmi atau menggunakan tanda hubung atau tanda-tanda yang tidak lazim.

3. Menawarkan gaji yang tidak masuk akal

Saat ada informasi lowongan kerja yang menawarkan pekerjaan mudah namun memberikan gaji yang fantastis, maka informasi tersebut patut dicurigai.

Penyedia lowongan kerja palsu tentunya tidak segan-segan menawarkan gaji yang tinggi bahkan sampai tidak masuk akal untuk memancing banyak korban.

4. Informasi perusahaan tidak jelas

Pencari kerja sebaiknya selalu mencari informasi perusahaan terkait saat memperoleh lowongan pekerjaan, apalagi jika nama perusahaannya terdengar asing. 

Biasanya, saat pencari kerja mengetikkan nama perusahaan yang dicatutkan dalam lowongan kerja palsu, akan muncul peninjauan dari orang-orang lain yang sudah menjadi korban sebelumnya. Dari sanalah pencari kerja bisa mengetahui kredibilitas lowongan atau perusahaan. 

5. Meminta bayaran

Ciri yang paling sering ditemui dari lowongan kerja palsu adalah adanya permintaan bayaran kepada pelamar. Pasalnya, bayaran inilah yang dijadikan sebagai keuntungan oleh penyedia lowongan kerja palsu.

Oleh karena itu, ketika menerima lowongan kerja yang mengharuskan untuk membayar, maka pada saat itu jugalah pelamar harus menaruh kecurigaan.