Komponen dalam flag pattern untuk trading kripto. Gambar: dailyfx.com
Industri

5 Jenis Aset Kripto yang Paling Diminati Investor Indonesia

  • stablecoin USDT dirancang untuk mempertahankan harga konstan US$ 1 dan didukung oleh cadangan dana yang besar atau rekayasa keuangan lainnya
Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA - Industri aset kripto terus mengalami pertumbuhan dari sisi jumlah investor kripto dan nilai transaksi dari waktu ke waktu. 

Melansir dari keterangan resmi Tokocrypto, Minggu, 3 Juli 2022, Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebagai lembaga yang mengawasi dan mengatur perdagangan aset kripto mengeluarkan data transaksi terbaru dari industri yang baru tumbuh ini.

Dari data yang dirilis Kemendag, disebutkan jumlah nasabah aset kripto telah mencapai 14,1 juta pada Mei lalu. Sementara itu, investor saham tercatat hanya 8,86 juta.

Selain itu, aset kripto di Indonesia mengalami lonjakan luar biasa. Per 2020, nilai transaksi aset kripto sebesar Rp 64,9 triliun. 

Satu tahun kemudian, per Desember 2021, angkanya melonjak sangat signifikan menjadi Rp 859,4 triliun. Selama periode Januari hingga Mei 2022, tercatat sudah mencapai Rp 192 triliun.

Ada hal menarik yang disebut dari data tersebut, bahwa ada lima jenis aset kripto teratas yang memiliki nilai transaksi tertinggi, yaitu Tether (Rp42,3 triliun), Bitcoin (Rp 18,5 triliun), Ethereum (Rp14,2 triliun), Dogecoin (Rp 6,8 triliun), dan Terra (Rp 6 triliun).

Tether (USDT) sendiri adalah aset kripto stablecoin yang dipatok ke dolar AS. Itu dibuat untuk menstabilkan nilai tukar dalam transaksi aset digital. 

Sejak kemunculannya, stablecoin telah memainkan peran yang sangat penting di pasar. Tidak seperti aset kripto tradisional seperti Bitcoin dan Ethereum, yang nilai moneternya dapat berfluktuasi secara luas, stablecoin USDT dirancang untuk mempertahankan harga konstan US$ 1 dan didukung oleh cadangan dana yang besar atau rekayasa keuangan lainnya.