<p>Nasabah melakukan transaksi anjungan tunai mandiri (ATM) di gerai BCA Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Oktober 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

5 Kartu Debit Paling Banyak Digunakan di RI, Nomor Satu Punya Orang Paling Kaya Se-Indonesia

  • Penggunaan kartu debit telah menjadi transaksi umum pada sistem pembayaran di tengah masyarakat. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menduduki posisi pertama sebagai penguasa pangsa pasar pembayaran kartu debit di Tanah Air sepanjang tahun lalu.

Industri

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Penggunaan kartu debit telah menjadi transaksi umum pada sistem pembayaran di tengah masyarakat. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menduduki posisi pertama sebagai penguasa pangsa pasar pembayaran kartu debit di Tanah Air sepanjang tahun lalu.

Bank milik orang orang terkaya di Indonesia, Hartono bersaudara ini kembali menguasai 33% pangsa pasar yang diikuti oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebanyak 25%.

Sementara, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, masing-masing sebanyak 14%. Mengekor di posisi kelima, PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan menguasai 1,2% pangsa pasar.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng menyebut, selain perbankan, sistem pembayaran Indonesia juga didominasi oleh pelaku financial technology (fintech). Bahkan industri yang baru muncul beberapa tahun tersebut mampu menguasai pangsa pasar uang elektronik sepanjang tahun 2019.

Sebagai contoh, PT Visionet Internasional lewat OVO sukses mencatatkan namanya sebagai platform dompet digital terlaris dengan menguasai 20% pangsa pasarnya.

Posisi OVO dibuntuti oleh e-money milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan GoPay milik PT Dompet Anak Bangsa dari Gojek Indonesia, masing-masing menguasai 19% pangsa pasar. Pada posisi selanjutnya ada DANA dari PT Espay Debit Indonesia Koe dan Flazz PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan menguasai masing-masing 10%.

Sementara Brizzi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil meraup pangsa pasar sebanyak 6,3% dan LinkAja dari PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebesar 5,8%. Pemain lain yakni Shopee Pay memiliki 3,7% pangsa pasar, disusul TapCash dari BNI 1,3% dan Doku dari PT Nusa Satu Inti Artha sebanyak 1,2%.

Fintech Melesat

“Pada akhir 2015, sistem pembayaran masih didominasi oleh perbankan. Namun pada akhir 2019, peranan non bank sudah mulai muncul. Jadi perkembangannya luar biasa. Di sisi lain, perbankan di Indonesia tertinggal dalam melakukan digitalisasi,” ujarnya dalam diskusi daring Indonesia Fintech Society, Senin 9 November 2020.

Meskipun begitu, pangsa pasar sistem pembiayaan secara keseluruhan masih dikuasi oleh perbankan. Pasalnya dalam industri tersebut turut hadir pangsa pasar kartu kredit dan debit yang hanya dimiliki oleh perbankan.

Sugeng menambahkan, berdasarkan survei BI pada awal 2019, perbankan lebih fokus pada kanal elektronik seperti ATM dan EDC. Meskipun begitu, saat ini perbankan telah melakukan penguatan transaksi digital, seperti layanan digital banking. (SKO)