Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil yang berlangsung pada Senin, 18 November 2024.
Dunia

5 Komitmen Prabowo di KTT G20, Dari Pangan hingga Lingkungan

  • Presiden Prabowo Subianto menyampaikan berbagai komitmen strategis Indonesia saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Brasil. Prabowo menekankan peran Indonesia dalam memimpin aksi global untuk mengatasi kemiskinan, kelaparan, dan tantangan lingkungan.

Dunia

Muhammad Imam Hatami

BRASILIA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan berbagai komitmen strategis Indonesia saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Brasil. Prabowo menekankan peran Indonesia dalam memimpin aksi global untuk mengatasi kemiskinan, kelaparan, dan tantangan lingkungan.

Prabowo mengapresiasi Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva atas keberanian menjadikan isu kemiskinan dan kelaparan sebagai fokus utama KTT G20. Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan Indonesia telah mengambil langkah nyata melalui alokasi anggaran besar untuk pendidikan dan program pemberian makanan gratis bagi anak-anak. 

Langkah ini, menurut Prabowo, dirancang untuk mendukung pendidikan sekaligus menekan angka kelaparan. “Saya percaya pendidikan akan membawa kita keluar dari kemiskinan. Program makanan gratis untuk anak-anak juga menjadi bagian dari strategi kami untuk memastikan generasi muda mendapatkan manfaat pendidikan,” terang Prabowo, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis, 21 November 2024.

Berikut sederet seruan Prabowo saat menghadiri KTT G20 di Brazil,

Ketahanan Pangan dan Energi

Dalam sesi diskusi tentang pembangunan berkelanjutan dan transisi energi, Prabowo memaparkan rencana ambisius Indonesia tentang kemandirian pangan. Prabowo mengungkap pihaknya ingin menyelesaikan isu kelaparan domestik dalam tiga tahun mendatang dan menjadi pendukung utama Aliansi Global Melawan Kemiskinan dan Kelaparan dalam lima tahun mendatang.

Prabowo juga menyinggung soal kemandirian energi. Menurut Prabowo, Indonesia berkomitmen mencapai kemandirian energi dalam empat tahun melalui pengembangan energi hijau, termasuk biodiesel dan transisi dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil ke energi baru terbarukan.

“Kami akan mandiri dari sisi energi dalam empat tahun, dan dalam lima tahun kami percaya diri dapat berkontribusi pada Aliansi Global Melawan Kemiskinan dan Kelaparan,” ungkap Prabowo.

Komitmen Lingkungan: Nol Karbon Sebelum 2050

Indonesia juga menegaskan komitmennya terhadap mitigasi perubahan iklim, dengan target mencapai emisi karbon nol bersih sebelum tahun 2050. Prabowo menjelaskan langkah strategis, termasuk konversi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi pembangkit energi baru terbarukan, serta memperluas penggunaan biodiesel.

Dukungan Indonesia untuk WHO

Untuk mendukung sektor kesehatan global, Indonesia berkomitmen memberikan dana sebesar US$30 juta atau sekitar Rp (kurs Rp15.950) kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Prabowo menyebut langkah ini sebagai upaya menjembatani kesenjangan pendanaan dan memastikan keberlanjutan kegiatan WHO dalam melayani masyarakat global.

Seruan untuk Perdamaian Global

Tidak hanya fokus pada isu domestik, Prabowo menyerukan gencatan senjata segera di Ukraina dan Gaza. Menurutnya, perdamaian dan stabilitas adalah prasyarat untuk mengatasi kelaparan, kemiskinan, serta tantangan pembangunan lainnya.

“Kami mendesak segera dilakukannya gencatan senjata di Ukraina dan Gaza. Hanya dengan perdamaian dan stabilitas kita bisa mengatasi kemiskinan dan kelaparan,” ujar Prabowo.

Kolaborasi Multilateral

Presiden Prabowo menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya kolaborasi multilateral dalam menghadapi tantangan global. Menurut Prabowo hanya dengan kolaborasi erat, dunia dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan," ujar Prabowo.