Karyawan berkatifitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Pasar Modal

5 Saham Ini Berpotensi Terimbas January Effect, Punya Peluang 70-80 Persen

  • Untuk diketahui, January Effect adalah fenomena kenaikan harga saham secara musiman yang biasanya terjadi pada awal tahun.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat lima emiten dengan saham yang berpotensi terimbas "January Effect" dengan peluang 70-80%.

Untuk diketahui, January Effect adalah fenomena kenaikan harga saham secara musiman yang biasanya terjadi pada awal tahun.

Fenomena ini sendiri diperkenalkan di bursa Amerika Serikat (AS) pada tahun 1993, yang mana pada saat itu instrumen-instrumen di S&P 500 mengalami lonjakan pertumbuhan yang bisa mencapai 57% dalam jangka waktu yang relatif singkat.

January Effect ini diasumsikan bisa terjadi karena banyaknya para investor yang memanfaatkan bonus akhir tahun untuk membeli portofolio investasi di awal tahun.

Selain itu, January Effect pun kerap dikait-kaitkan dengan psikologi investor yang cenderung meyakini bahwa awal tahun merupakan momen yang tepat untuk menerapkan resolusi investasi sepanjang tahun.

Jika menilik kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai cerminan kinerja pasar saham dalam negeri, terjadi kenaikan dengan rata-rata 1,07% selama bulan Januari.

Tren positif pada IHSG yang biasanya terjadi pada awal tahun pun tentunya tidak terlepas dari pengaruh kinerja emiten-emiten yang melantai di BEI.

Dikutip dari RTI Business, tercatat lima emiten yang dalam 10 tahun terakhir cenderung mengalami kenaikan harga saham di bulan Januari sehingga dapat dicermati sebagai aset yang berpeluang tumbuh di awal tahun 2023 ini.

1. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)

Up probability: 70%

Rata-rata kenaikan dalam 10 tahun terakhir: 7,72%

Kenaikan tertinggi: 33,05% (2014)

 

2. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

Up probability: 70%

Rata-rata kenaikan dalam 10 tahun terakhir: 7,96%

Kenaikan tertinggi: 34,19% (2018)

 

3. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Up probability: 70%

Rata-rata kenaikan dalam 10 tahun terakhir: 19,84%

Kenaikan tertinggi: 78,14% (2017)

4. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)

Up probability: 70%

Rata-rata kenaikan dalam 10 tahun terakhir: 4,72%

Kenaikan tertinggi: 38,87% (2022)

 

5. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

Up probability: 80%

Rata-rata kenaikan dalam 10 tahun terakhir: 3,55%

Kenaikan tertinggi: 14,73% (2014)

(Catatan: Up probability adalah potensi kenaikan harga dari suatu saham pada periode tertentu berdasarkan data historis)