<p>Begitu besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia membuat perusahaan rintisan alias startup cukup menggiurkan bagi investor lokal dan asing / Shutterstock</p>
Industri

5 Start Up Indonesia Raih Penghargaan di Ajang G20, Berikut Profil Singkatnya

  • Dalam perhelatan Start Up Awarding G20 DIN 2022, kelima start up asal tanah air ini membuktikan kapabilitasnya yang mampu bersaing dengan sejumlah perusahaan rintisan lainnya dari negara-negara peserta G20.

Industri

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Lima perusahaan rintisan (start up) asal Indonesia berhasil meraih penghargaan di ajang G20 Digital Network Innovation (DIN) 2022.

Dalam perhelatan Start Up Awarding G20 DIN 2022, kelima start up asal tanah air ini membuktikan kapabilitasnya yang mampu bersaing dengan sejumlah perusahaan rintisan lainnya dari negara-negara peserta G20. Kelima start up tersebut mewakili start up yang berbeda-beda.

Sinbad dan Xurya berhasil menjadi dua start up yang berhasil menjadi pemenang pilihan juri. Sementara itu, Nusantics, Cakap, dan Komunal berhasil menjadi pemenang favorit audiens.

Berikut ini lima profil singkat dari lima start up yang berhasil meraih penghargaan tersebut:

1. Sinbad

Bergerak di sektor rantai pasokan (supply chain), PT Sinbad Karya Perdagangan adalah platform e-commerce business-to-business (B2B) yang didirikan di Jakarta pada tahun 2018.

Sinbad mengusung misi menyederhanakan proses rantai pasokan di Indonesia melalui platform digital yang dirancang khusus untuk memberdayakan pedagang dan pemasok dengan memudahkan proses pemesanan dan pengadaan.

2. Xurya

PT Surya Daya Indonesia adalah start up yang bergerak di sektor energi terbarukan dengan mengembangkan proyek tenaga surya yang memelopori metode pembiayaan tanpa investasi (zero investment) untuk beralih ke solar panel untuk bangunan komersial dan industri dalam negeri.

Xurya merupakan platform yang bermaksud memberikan nilai tambah bagi pemilik bangunan komersial dan industri mulai dari studi kelayakan investasi, manajemen instalasi, serta operasi dan pemeliharaan secara berkala dengan menyediakan skema sewa bagi pemilik solar panel untuk menikmati penghematan listrik.

3. Nusantics

PT Nusantara Genetics adalah start up dari sektor kesehatan yang menjadi perusahaan rintisan pertama di bidang teknologi genomik.

Dengan menggunakan teknologi genom, Nusantics mempelajari interaksi dan hubungan antara keanekaragaman mikrobioma dan manusia.

Mikrobioma sendiri adalah ekosistem mikroorganisme yang kompleks, termasuk bakteri, jamur, dan virus yang hidup di setiap makhluk hidup di bumi.

4. Cakap

PT Cerdas Digital Nusantara (Cakap) merupakan start up yang mewakili sektor edukasi yang fokus pada metode pembelajaran dua arah.

Cakap mengklaim diri mereka sebagai pengembang aplikasi dua arah secara online pertama di Indonesia yang mempertemukan pengajar profesional dengan murid secara real-time.

Cakap menyediakan layanan kursus bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, dan Indonesia.

5. Komunal

PT Komunal Finansial Indonesia adalah perusahaan pengembang platform peer-to-peer (P2P) lending yang mewakili start up dari sektor keuangan.

Lewat prinsip P2P, Komunal menjadi penghubung antara investor dan pelaku-pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan pembiayaan untuk menumbuhkembangkan bisnis.