<p>Tower Citibank. / Citibank</p>
Industri

5 Tema Trade Financing di 2023 Menurut Citi

  • Citi bermitra dengan East & Partners untuk melakukan riset tentang tantangan, ketahanan, dan masa depan rantai pasokan perusahaan besar. Penelitian ini dilaksanakan Agustus hingga Oktober 2022 di sembilan pasar di Asia Pasifik dan beberapa pasar di Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) serta Amerika Latin. Pendapatan rata-rata perusahaan yang berpartisipasi adalah US$1,7 miliar.
Industri
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - Lima tema akan mewarnai supply chain financing (SCF) industri perbankan global di tahun 2023, berdasarkan laporan Citi bertajuk “Citi GPS: Global Perspectives and Solutions” yang dipublikasikan pada awal bulan Januari 2023.

Lima tema yang dimaksud yakni pertama SCF sudah jelas teriimbas kenaikan harga pokok penjualan atau COGS, kenaikan suku bunga, dan inflasi yang tinggi. Untuk itu para Chief Financial Officer (CFO) dan treasuri telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan ketahanan bisnis mereka.

Kedua, perusahaan dan pemasok ingin memperkuat hubungan untuk memitigasi gangguan lebih lanjut. Pergeseran pola pesanan membuat permintaan makin sulit diprediksi. Perusahaan dan suplier juga telah menerapkan teknologi track and trace, tetapi tools untuk membantu prediksi penjualan ke depan masih belum matang.

Ketiga, disrupsi akibat pandemi telah membuka jalan bagi ketegangan geopolitik sebagai ancaman utama terhadap stabilitas pendanaan rantai pasokan atau SCF. Keempat, terlepas dari hambatan ekonomi, mereka masih optimis tentang prospek pertumbuhan ekspor dan penjualan internasional dalam enam bulan mendatang

Kelima, ESG atau LST menjadi area fokus di tingkat kantor pusat. Namun, kurangnya kejelasan seputar definisi dan langkah-langkah LST telah menghambat progress yang signifikan.

Sebagai informasi, Citi bermitra dengan East & Partners untuk melakukan riset tentang tantangan, ketahanan, dan masa depan rantai pasokan perusahaan besar. Penelitian ini dilaksanakan Agustus hingga Oktober 2022 di sembilan pasar di Asia Pasifik dan beberapa pasar di Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) serta Amerika Latin. 

Ada lebih dari 100 perusahaan dengan pendapatan tahunan teratas di setiap pasar negara, dan total 1.327 perusahaan diwawancarai. Penelitian ini bersifat mendetail, dengan wawancara video yang rata-rata berdurasi satu jam. Pendapatan rata-rata perusahaan yang berpartisipasi adalah US$1,7 miliar.

Untuk mengatasi berbagai tantangan SCF tahun 2023, perusahaan dan bank bekerja untuk fokus pada aksesibilitas likuiditas yang efisien kepada pemasok, dan khususnya UKM. Program keuangan rantai pasokan (SCF) dan diskon dinamis menjadi alat yang bisa mendukung ketahanan rantai pasokan. 

“Citi terus mendigitalkan dan menyederhanakan penjangkauan dan orientasi untuk tujuan ini,” tulis laporan tersebut dikutip TrenAsia.com, Jumat, 13 Januari 2023.

Untuk membantu menyuntikkan likuiditas lebih melimpah ke rantai pasokan di seluruh kawasan, bank dan perusahaan dapat bermitra dengan lembaga keuangan dan fintek. Kemitraan ini dapat membantu memungkinkan pembiayaan purchase order, pembiayaan deep-tier, dan pembiayaan ESG. 

Dengan memanfaatkan alat keuangan pemasok ini, pembeli dan pemasok dapat membangun ketahanan dan memperkuat hubungan.

Apa Kata Pemasok?

Pemasok secara global telah terdisrupsi selama dua tahun terakhir. Untuk itu banyak dari mereka yang menerapkan model kerja baru dan mengevaluasi kembali strategi bisnisnya.

Responden paling sering mengidentifikasi kenaikan biaya atau COGS sebagai disrupsi terbesar yang dialami oleh perusahaan. Ini merata di seluruh pemasok kecil dan besar, lokasi, dan industri. 

Selain itu, pemasok sering menyatakan kesulitan dalam memproyeksi permintaan pembeli. Selama setahun terakhir terdapat penundaan pengiriman yang signifikan dan fluktuasi permintaan, yang membatasi visibilitas pasar. Faktor-faktor tersebut dapat membuat pemasok rentan terhadap guncangan di masa mendatang, membuat mereka tidak dapat memenuhi permintaan atau memiliki kelebihan persediaan.

Dalam lingkungan inflasi saat ini, mengatasi kenaikan harga pokok penjualan (HPP) sangat penting bagi pemasok. Secara global, 46% responden mengindikasikan bahwa mereka membebankan biaya langsung ke pelanggan. Persentase tersebut naik menjadi 71% untuk pemasok Amerika Utara.

Secara global, pemasok yang mengidentifikasi peningkatan COGS sebagai tantangan mengatasinya dengan pendekatan multi-cabang, menerima penurunan margin keuntungan yang tak terhindarkan serta meneruskan sebagian biaya langsung ke pelanggan mereka. Banyak pemasok juga mencari cara untuk memotong biaya dan merampingkan proses bisnis mereka.

Lebih dari 50% responden memperkirakan beberapa tingkat gangguan akan terus berlanjut hingga tahun 2023. Mereka meresponnya dengan menerapkan bisnis model baru. Ini termasuk mendiversifikasi dan memperluas jaringan pemasok hilir dan mencari pembiayaan di awal siklus produksi. Mengambil pembiayaan pada tahap purchasing order memungkinkan pemasok mengelola dan mengoptimalkan modal kerja mereka dengan lebih efektif. 

Selama periode survei (Agustus hingga Oktober 2022), permintaan yang diterima pemasok tetap kuat. Dua dari tiga pemasok menunjukkan pesanan 2023 sesuai atau di atas harapan mereka. Hal ini, ditambah dengan ekspektasi bahwa gangguan akan tetap ada, menjelaskan mengapa banyak pemasok mengadopsi praktik bisnis baru.

Menariknya, pemasok di China dan pemasok ke sektor konsumen adalah yang paling pesimis tentang volume penjualan tahun 2023, mungkin mencerminkan gangguan COVID-19 yang sedang berlangsung di China dan kekhawatiran berkurangnya belanja konsumen karena pertumbuhan ekonomi melambat.