<p>Ilustrasi Mata Uang Kripto / Pixabay.com</p>
Fintech

5 Tips Investasi Mata Uang Kripto saat Pasar Anjlok

  • Saat pasar mata uang kripto mengalami anjlok, ada beberapa siasat yang perlu diterapkan oleh investor untuk bisa meminimalisasi kerugian.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – Saat pasar mata uang kripto anjlok, ada beberapa siasat yang perlu diterapkan oleh investor untuk bisa meminimalisasi kerugian. 

Pada awal 2022, pasar kripto sempat memasuki fase bearish dengan tingkat yang signifikan. Padahal, pada November 2021, aset kripto sedang dalam tren yang sangat positif sampai Bitcoin (BTC) pun menyentuh harga tertinggi sepanjang masa di level US$66.971. 

Namun, pada Januari 2022, pasar dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal hingga berdampak kepada anjloknya nilai aset-aset kripto, termasuk aset berkapitalisasi besar (big cap) seperti Bitcoin, Ethereum (ETH), dan lain-lain.

Menurut trader Tokocrypto Afid Soegiono, saat ini investor terlihat lebih bersikap wait and see karena sejumlah peristiwa global yang dapat berpengaruh kepada harga aset kripto. 

Dengan kata lain, meskipun pada awal Februari 2022 pasar kripto sudah berhasil melaju di tren positif, namun investor tetap harus berhati-hati dalam berinvestasi di cryptocurrency yang fluktuasinya cukup tinggi. 

Menurut Afid, meski pasar anjlok, sebenarnya investor tetap memiliki peluang untuk memperoleh profit dengan menerapkan strategi tertentu. 

Afid mengatakan, investor dan trader aset kripto yang sudah berpengalaman justru akan masuk ke pasar dan mengambil keuntungan saat harga sedang anjlok. Bahkan, tidak sedikit yang memborong aset saat harganya sedang merosot. 

“Istilahnya buy the dip. Investor punya insting bahwa penurunan harga sebuah aset adalah saat yang tepat untuk mengakumulasi portofolio asetnya,” ujar Afid melalui keterangan resmi, Jumat, 11 Februari 2022. 

Membeli aset saat harganya sedang turun dan menjualnya saat terjadi kenaikan memang strategi yang umum dilakukan oleh para investor. Akan tetapi, Afid pun mengingatkan bahwa investasi di aset kripto memiliki risiko yang tinggi. 

"Melakukan riset terlebih dahulu mengenai aset kripto yang akan dibeli. Membeli aset kripto sesuai kemampuan dana yang dimiliki dan gunakan ‘uang dingin’. Investor juga bisa melakukan diversifikasi aset atau istilahnya jangan taruh telur dalam satu keranjang," papar Afid. 

Afid pun membagikan beberapa tips untuk para investor supaya tidak merugi dan justru mengambil untung saat pasar kripto sedang mengalami bearish, yakni sebagai berikut:

1. Jangan menjadi FOMO atau FUD

Terlalu banyak mengikuti berita dan tren terbaru di pasar dapat memicu keputusan yang tepat karena bisa menimbulkan fear of missing out (FOMO) dan fear, uncertainty, and doubt (FUD). 

Mengikuti berita dan tren memang salah satu ciri investor yang baik, namun sebaiknya dilakukan secara bijak dan tidak berlebihan. 

"Biasanya, saat market anjlok, investor akan bersikap FOMO dan FUD. Keduanya adalah istilah umum di dunia, dan dapat memiliki pengaruh yang lebih kuat pada keputusan untuk membeli dan menjual. Hal tersebut bisa berdampak buruk karena keputusan tidak didasari oleh akal yang sehat," ungkap Afid. 

Afid pun menyarankan, sebaiknya investor selalu melakukan riset independen dan mengkonfirmasi informasi tentang pembaruan di pasar kripto dari berbagai sumber.

2. Tetapkan mitigasi risiko, diversifikasi, dan pembelian sesuai kemampuan

Afid menjelaskan, investor yang cerdas akan memilih untuk memegang sejumlah aset yang berbeda dalam jangka panjang untuk mendiversifikasi portolio. 

Investor kripto pun harus menetapkan mitigasi risiko dengan membuat keputusan yang tepat dalam menerapkan cut loss dan take profit

"Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk merencanakan masa depan dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kerugian. Jangan terlena melihat market anjlok, lalu membeli sejumlah aset kripto yang banyak, tapi tanpa riset," kata Afid. 

Investor juga disarankan untuk melakukan pembelian sesuai kemampuan, salah satunya dengan menyisihkan dana khusus untuk aset kripto dalam jumlah kecil, namun disalurkan secara berkala. Hal itu dapat mengurangi sifat tamak (greedy) yang dapat berbahaya bagi investor. 

3. Mengambil untung di stablecoin 

Salah satu cara teraman untuk menghindari dari volatilitas kripto selama penurunan pasar adalah mengonveri beberapa kepemilikan kripto yang volatil menjadi aset yang lebih stabil. 

"Ini dapat membantu investor 'mengunci' keseimbangan portofolio mereka dan mengurangi risiko serta tingkat stres di pasar anjlok," ucap Afid. 

4. Berorientasi kepada HODL

Hold On for Dear Life (HODL) adalah istilah yang merujuk kepada pendirian untuk tetap berinvestasi dalam jangka panjang dan tidak mudah menyerah saat aset yang dimiliki mengalamin penurunan harga.

Untuk bisa berorientasi kepada HODL, sebaiknya investor kripto melakukan pembelian ke aset yang berpotensi akan terus bernilai dalam jangka panjang. 

"Di saat market krisis, memegang kripto yang memiliki nilai tinggi atau big cap mungkin lebih menguntungkan daripada menjual dalam jangka pendek," terang Andre.

5. Mempertajam analisis untuk melihat peluang

Saat pasar kripto mengalami anjlok, investor dengan kemampuan analisis yang tajam dapat melihat peluang baru dengan memanfaatkan “diskon” dan menghasilkan keuntungan.

Afid mengatakan, saat tren turun, masih akan ada puncak dan lembah kecil saat pasar berflutuasi. Dengan melakukan analisis terhadap pergerakan harga, investor bisa mengetahui aset apa yang sekiranya dapat memberikan keuntungan di waktu mendatang.

“Investor yang telah memoles keterampilan teknik analisis mereka dapat memperoleh keuntungan di sini, menggunakan pengetahuan itu untuk memprediksi pergerakan jangka pendek dan memanfaatkannya dengan membeli posisi terendah dan menjual harga tertinggi," pungkas Afid.