Selain menguasai kemampuan dalam suatu bidang terkait, seorang freelancer juga dituntut untuk mampu memasarkan dirinya sendiri agar bisa menarik perhatian calon klien.
Gaya Hidup

5 Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

  • Pekerjaan freelancer saat ini bukanlah hal yang baru untuk masyarakat. pekerjaan freelancer biasanya dipilih karena dianggap dapat meningkatkan work life
Gaya Hidup
Azura Azka Syavira

Azura Azka Syavira

Author

JAKARTA - Pekerjaan freelancer saat ini bukanlah hal yang baru untuk masyarakat. pekerjaan freelancer biasanya dipilih karena dianggap dapat meningkatkan work life balance  dibandingkan dengan bekerja sebagai pegawai di suatu perusahaan. 

Namun freelancer tidak semata-mata hanya mendapat kebebasan yang lebih, tapi tidak juga terlepas dari beban penghasilan yang berbeda-beda setiap bulannya. Semakin banyak pekerjaan atau project yang diselesaikan makan akan semakin banyak juga penghasilan yang didapat. 

Sebaliknya, jika dalam satu bulan tidak ada pekerjaan yang diambil makan penghasilanpun sedikit bahkan tidak ada sama sekali. Mengatur keuangan tentunya menjadi keharusan bagi semua orang, namun memilih menjadi freelancer, maka Anda harus semakin lebih pandai untuk mengatur kuangan. Menurut Prita Hapsari seorang Konsultan Keuangan, berikut tips mengatur keuangan untuk seorang freelancer :

1. Membuat Rekening Gaji

Dalam mengatur gaji yang masuk, biasakan membuat invoice untuk semua tagihan pekerjaan. Anda bisa membuka 1 rekening khusus untuk menampung transferan invoice dan menarik uang anda fortnightly atau setiap 2 minggu. Dengan begitu, freelancer juga bisa berpotensi mendapatkan pinjaman rumah, mobil, dan lainnya karena pembukuan keuangannya yang rapi.

2. Buat Budget Bulanan

Alokasi cashflow bulanan dan melakukan pembagian rekening sangatlah penting. Bagaimanapun tagihan, cicilan dan kebutuhan sehari-hari tetap ada. Namun berbeda dengan karyawan yang mendapatkan gajinya secara bulanan, untuk seorang freelancer utamakan untuk menyisihkan gajinya untuk living. Pengalokasian dana dapat dibagi kedalam 4 pekan, dimana 2 pekan pertama untuk alokasi living, pekan ke-3 untuk saving, dan pecan terakhir untuk playing.

3. Utamakan Membeli Barang yang Bisa Produktif

Memiliki hobi membeli barang bagus dan branded tidaklah dilarang. Namun agar lebih bermanfaat, anda bisa memulai untuk mencari barang atau pengalaman yang bisa meningkatkan value. Anda dapat mengkategorikan barang yang memiliki value dengan yang sekadar memuaskan diri dengan melihat apakah barang tersebut nantinya bisa digunakan untuk menghasilkan uang atau tidak. Seperti misalnya, apabila anda hobi untuk mengoleksi sepatu, anda bisa jadikan sepatu tersebut sebagai asset konten yang bisa anda jual. Apabila sudah tidak terpakai, anda dapat menjualnya di platform pre-loved.

4. Investasi dan Proteksi Wajib

Seorang freelancer tetap bisa berinvestasi, bahkan harus dipaksakan. Bagaimanapun dana darurat juga harus dibangun sendiri. Berikut uturan prioritasnya:

  • Dana darurat
  • Investasi prioritas utama: anak dan dana pensiun
  • Investasi untuk hal-hal yang diinginkan
  • Proteksi kesehatan & dana darurat kesehatan
  • Proteksi jiwa

5. Manfaatkan Peluang

Menurut Prita, kunci untuk seorang freelancer adalah sustainability. Bagi seorang freelancer tidak apa mengambil pekerjaan yang nilainya kecil, tapi bisa jadi modal untuk portofolio kelak. Anda juga dapat mengikuti komunitas atau platform freelancer, perbanyak network dan jaga kualitas pekerjaan anda.