5 Tips Menjaga Kesehatan Mental dari Ahli
- Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kesehatan mental yang baik memungkinkan seseorang untuk berpikir, merasa, dan berperilaku dengan cara yang sehat dan produktif.
Gaya Hidup
JAKARTA - Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kesehatan mental yang baik memungkinkan seseorang untuk berpikir, merasa, dan berperilaku dengan cara yang sehat dan produktif.
Dokter spesialis pediatri Devika Bhushan MD menulis kepada Psychology Today pengalamannya ketika hidup dengan gangguan bipolar selama 14 tahun terakhir.
Ia merangkumnya menjadi 5 tips menjaga kesehatan mental.
1 . Anda Tidak Bisa Mempercepat Proses Pemulihan
Salah satu bagian yang menyakitkan dari kondisi kesehatan mental yang buruk adalah Anda tidak dapat memperkirakan kapan penyakit itu akan berakhir.
Anda tidak selalu bisa memercayai pemikiran yang Anda miliki tentang apakah atau kapan Anda akan pulih di tengah kondisi tersebut, Anda mungkin merasa tidak akan pernah sehat lagi.
Bhushan menyarankan kepada Anda untuk bersabar dengan diri sendiri dan prosesnya.
2. Ketika Semuanya Memburuk, Tetapkan Tujuan-Tujuan Kecil dan Rayakan Kemenangan-Kemenangan Kecil
Ketika Anda merasa mental Anda tidak baik-baik saja, melakukan pekerjaan mudah bisa terasa begitu sulit. Seperti berbelanja bahan makanan, membaca, bahkan menelepon seseorang.
Jika Anda sedang berada di kondisi ini, buatlah tujuan-tujuan kecil yang dapat dicapai: mungkin mandi, berjalan-jalan, atau mendengarkan lagu favorit. Jangan membuat diri Anda kecewa dengan membuat tujuan yang sulit.
Dan biarkan diri Anda merayakan kemenangan kecil. Peluk diri Anda, tepuk tangan dengan keras, tulis ucapan selamat untuk diri Anda sendiri.
Kemenangan kecil ini secara bertahap akan membawa Anda ke kemenangan yang lebih besar seiring dengan kemajuan Anda.
3. Menormalkan Waktu Istirahat untuk Kesehatan Mental
Terkadang, mencoba bekerja atau belajar sambil berusaha untuk sembuh dari gangguan mental yang diderita bisa menjadi kontra-produktif.
Percayai naluri Anda tentang apa yang Anda (atau orang yang Anda cintai) lakukan, apa yang bisa dan tidak bisa Anda lakukan, dan apa yang Anda butuhkan untuk sembuh.
Saat memberi tahu supervisor tentang perlunya waktu istirahat, Anda tidak perlu menjelaskan secara detail. Anda dapat menggunakan istilah umum seperti “masalah kesehatan”.
4. Minta dan Terima Bantuan dan Beri Tahu Orang-Orang Terdekat Cara Terbaik untuk Mendukung Anda
Komunitas dan koneksi adalah kunci kesejahteraan. Jangan ragu untuk bersandar pada orang yang Anda cintai ketika Anda sedang tidak sehat walaupun ini mungkin terasa sulit.
Langkah yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat rencana terlebih dahulu tentang apa yang mungkin Anda lakukan atau perlukan saat Anda sakit. Anda dapat memperbarui atau mengubah rencana ini kapan saja.
Pikirkan tentang siapa yang dapat membantu Anda dan dengan cara apa. Misalnya, dengan kebutuhan sehari-hari seperti memasak atau mengasuh anak atau meminta untuk menemani Anda ke dokter.
Kemudian mintalah bantuan khusus ini kepada orang-orang tertentu. Cobalah untuk tidak merasa bersalah. Ingatlah ketika Anda sehat, Anda akan dapat memberikan kembali semua bantuan yang Anda terima saat ini.
5. Ciptakan Ruang untuk Kegembiraan
Buatlah daftar siapa dan apa yang membuat Anda merasa gembira dan sengaja berikan ruang untuk mereka. Lindungi waktu untuk kegembiraan dan tawa, koneksi, makna dan refleksi, kreativitas, dan kebiasaan sehat seperti olahraga dan waktu di alam.
Bagi Bhushan mengaktifkan kegembiraan bisa sesederhana mengubah apa yang ia perhatikan setiap hari. Contohnya dengan sengaja mendengarkan panasnya air pancuran atau menikmati kicau burung dan sinar matahari.