pasukan rusia.jpg
Dunia

5 Titik di Perang Ukraina di Mana Rusia Bergerak Maju

  • Serangan Rusia terbagi menjadi lima jalur serangan utama. Mereka  mencakup kota-kota besar di sebagian besar garis depan di Ukraina timur dan selatan.

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA-Ukraina sedang berjuang mati-matian untuk menahan serangan gencar musuh. Pasukan Rusia telah merebut benteng lama Ukraina di Avdiivka sebelum fajar pada   Sabtu 17 Februari 2024. Kemenangan besar pertama Moskow di medan perang sejak merebut Bakhmut pada Mei lalu.

Namun di sepanjang garis depan sepanjang 600 mil, Ukraina kekurangan amunisi tanpa adanya bantuan militer Amerika. Dan  Kyiv sedang berjuang untuk mengisi kembali pasukannya yang terkuras setelah dua tahun pertempuran brutal.

Serangan Rusia terbagi menjadi lima jalur serangan utama. Mereka  mencakup kota-kota besar di sebagian besar garis depan di Ukraina timur dan selatan. 

Berikut status ofensif Rusia dalam lima pertempuran kritis yang kami kutip dari the New York Times:

1. Avdiivka

Kota Avdiivka yang kini hancur hanya memiliki luas sekitar 12 mil persegi. Namun selama lebih dari satu dekade, mereka menciptakan hambatan di garis depan yang melemahkan operasi logistik penting Rusia. Letaknya hanya beberapa km dari kota Donetsk, yang diduduki Rusia sejak 2014.

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Rusia telah menerobos jalur pasokan penting dan mengancam akan mengepung tentara Ukraina. “Kami tidak punya pilihan selain mundur,” kata panglima pasukan Ukraina di selatan Oleksandr Tarnavskyi.

Tidak jelas seberapa jauh Rusia mampu mendorong pertarungan ini melampaui Avdiivka. Atau seberapa baik Ukraina membangun garis pertahanan berikutnya. Namun pusat populasi besar berikutnya yang menjadi rumah bagi puluhan ribu warga sipil, hanya berjarak sekitar 60 km ke arah barat.

Sekitar 50.000 tentara Rusia telah dikerahkan untuk merebut Avdiivka. Meskipun jumlahnya berfluktuasi. Puluhan ribu orang Rusia diyakini telah terbunuh atau terluka. Namun  Rusia terus menambah jumlah mereka.

Bahkan jika garis pertahanan menjadi stabil setelah Rusia merebut kota tersebut, jatuhnya Avdiivka memungkinkan militer Rusia untuk memindahkan pasukan dan peralatan dengan lebih efisien di belakang garis tersebut saat mereka bergerak ke arah lain.

2. Marinka

Pada bulan Januari 2024 lalu, pasukan Rusia akhirnya berhasil membersihkan pasukan Ukraina yang terakhir bertahan di Marinka. Kota lain yang menjadi garis depan sejak lama.

Hanya ada sedikit yang tersisa dari Marinka setelah dua tahun pemboman dan pertempuran. Namun penguasaannya memungkinkan Rusia mengalihkan perhatian mereka ke wilayah selatan dan benteng penting Ukraina lainnya, Vuhledar .

Tahun 2023 lalu, Rusia berulang kali mencoba menyerang Vuhledar dari selatan. Namun  menderita kerugian besar. Termasuk kekalahan telak dalam salah satu pertempuran tank terbesar dalam perang tersebut.

Namun karena Marinka sudah terkendali, Rusia bisa menyerang Vuhledar dari utara. Mereka saat ini bergerak maju melalui desa Novomykhailivka yang berjarak sekitar 20 km ke arah timur laut.

Tidak jelas berapa banyak pasukan Rusia yang telah dikumpulkan ke arah ini. Namun para pejabat Ukraina mengatakan Rusia telah menempatkan sekitar 40.000 pasukan di dekat daerah Mariupol untuk dikerahkan dalam serangan dari selatan.

Tentara yang bertempur di daerah Vuhledar mengatakan jatuhnya Avdiivka kemungkinan akan memberikan kebebasan bagi pasukan Rusia untuk meningkatkan serangan dari utara. Avdiivka terltak yang terletak 90 km  ke arah timur laut Vuhledar.

3. Robotino

Rusia berupaya membalikkan pencapaian terbesar Ukraina tahun lalu. Ketika serangan balasan musim panas Ukraina  gagal mencapai puncaknya tahun lalu, pasukannya hanya berhasil maju sekitar 16 km jauhnya ke front selatan. Mereka mencapai desa kecil, Robotyno. Dan Rusia kini tampaknya bertekad untuk merebut kembali apa yang hilang darinya. 

Juru bicara tentara Ukraina yang bertempur di selatan Dmytro Lykhovii minggu ini mengatakan Rusia memiliki lebih banyak pasukan yang terkonsentrasi di garis ini dibandingkan di front Avdiivka. “Tampaknya Rusia telah menetapkan tujuan untuk meraih kesuksesan di sana dengan menyerbu masuk. Mirip yang mereka lakukan di Avdiivka,” katanya.

4. Kreminna

Rusia berupaya melakukan upaya dari Kreminna. Tujuannya untuk merebut kembali kota-kota di timur laut yang direbut Ukraina pada akhir tahun 2022.

Rusia diusir dari wilayah pendudukan di timur laut Ukraina lebih dari setahun yang lalu. Ini membuat mereka  kehilangan kendali atas lebih dari 500 pemukiman yang tersebar di 11.000 kilometer persegi. Dan sejak itu mereka telah berjuang untuk mencoba merebut kembali wilayah tersebut.

Tahun lalu, hanya sedikit wilayah yang berpindah tangan. Meskipun terjadi pertempuran sengit di kawasan hutan di sepanjang garis depan wilayah ini. Kini Rusia mulai bergerak maju lagi. Meski masih perlahan karena menghadapi perlawanan sengit dari Ukraina.

Pasukan Rusia bergerak maju ke dua arah dari kota Kreminna. Mereka menuju kota Kupiansk yang hancur di utara, dan menuju Lyman. 130 km ke selatan. Rusia telah mempertahankan sekitar 110.000 tentara di wilayah tersebut selama berbulan-bulan.

5. Bakhmut

Rusia telah mendapatkan kembali momentumnya. Dan  sebuah kota besar di Ukraina bisa saja berada dalam jangkauan artileri.

Rusia menghancurkan dan kemudian merebut kota Bakhmut pada bulan Mei 2023. Ini merupakan perolehan teritorial signifikan terakhirnya di medan perang sebelum merebut Avdiivka pada minggu ini. Pada saat merebut Bakhmut, pasukan Rusia sudah habis. Dan  kelompok tentara bayaran Wagner yang memimpin pertarungan melakukan pemberontakan terbuka melawan kementerian pertahanan Rusia.

Harapan Ukraina untuk mengeksploitasi kekacauan tersebut untuk melakukan serangan balik di sekitar sisi kota sebagian besar terhenti. Kini, Rusialah yang punya inisiatif.

Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Oleksandr Syrsky baru-baru ini mengatakan Rusia bertekad untuk menerobos pertahanan mereka di sekitar Chasiv Yar. Titik  yang akan memberi mereka kendali atas wilayah komando di wilayah tersebut dan membuat kota Kramatorsk semakin rentan terhadap tembakan artileri. Menurut perkiraan Ukrain sekitar 62.000 tentara Rusia berada di wilayah Bakhmut.

“Situasinya tegang,  memerlukan pemantauan terus-menerus  serta pengambilan keputusan yang cepat di lapangan,” katanya.