5 Venue Buatan Kementerian PUPR Sudah Siap Digunakan untuk PON XX Papua
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan bahwa pembangunan infrastruktur pendukung dan arena olahraga (venue) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua siap digunakan sesuai jadwal PON XX pada Oktober 2021.
Nasional
JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan bahwa pembangunan infrastruktur pendukung dan arena olahraga (venue) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua siap digunakan sesuai jadwal PON XX pada Oktober 2021.
Tidak hanya memastikan pekerjaan selesai tepat waktu sesuai target, Kementerian PUPR juga menjaga kualitas dari segi kekuatan, kerapihan, kenyamanan dan keselamatannya untuk memenuhi standar internasional.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan lima venue yang sudah selesai 100% telah diserahterimakan ke Pemerintah Daerah.
Selain itu, arena-arena juga sudah disertifikasi kualitas pembangunan sehingga dapat digunakan untuk pertandingan berskala internasional.
- Kawasan Industri Jababeka Terbitkan Surat Utang Global Rp5,07 Triliun
- Penjualan Giorgio Armani Melonjak 34 Persen Di Tahun Kedua Pandemi
- Jokowi Tinjau Rumah Oksigen Hasil Kolaborasi GoTo, Aneka Industri, dan Master Steel
Lima venue tersebut yakni Arena Aquatic, Istora Papua Bangkit, Arena Cricket, Venue Hockey Indoor dan Outdoor yang merupakan amanat dari Inpres No. 10/2017 tentang Dukungan Penyelenggaraan PON XX dan Pekan Paralimpik Nasional XVI Tahun 2020 di Provinsi Papua.
"Field of Play (FOP) Arena Aquatic sudah memperoleh Sertifikat dari Federasi Renang Internasional (FINA) dan telah memenuhi standar Olimpiade pada Juli 2020 lalu,” ujar Diana dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 26 Juli 2021.
Kolam renang tersebut dilengkapi dinding kolam menggunakan panel baja modular yang dilapisi membran PVC liner agar terhindar dari risiko kebocoran untuk jangka waktu yang panjang. Kolam kompetisi juga dilengkapi dengan Automatic Moveable Bulkhead sehingga dapat dimanfaatkan untuk nomor pertandingan jarak pendek 25 meter.
Diana menambahkan, pembangunan Arena Aquatic juga menggunakan teknologi Building Information Modelling (BIM) yang mencakup struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal sampai dengan landscape. Penggunaan BIM dioptimalkan untuk memenuhi standar internasional yang ditetapkan oleh FINA.
“Pemanfaatan teknologi seperti photovoltaic yang dipasang pada atap sebagai back-up sumber energi juga bertujuan untuk menekan biaya operasional dan pemeliharaan (OP),” ujarnya.
Berbicara tentang teknologi, Diana menyatakan venue lainnya seperti Istora Papua Bangkit juga dibangun dengan teknologi konstruksi terkini yang menjamin kualitas dan safety sebagai prioritas utama.
“Istora Papua Bangkit meraih penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk 3 kategori sekaligus, yakni struktur atap baja lengkung dengan bentang terpanjang, atap dome terluas tanpa baut, dan instalasi textile duct dengan ring internal terpanjang,” tuturnya.
Selanjutnya Diana menyatakan, untuk Venue Hockey Outdoor, pada tanggal 23 Juli 2020 telah dilakukan proses Sertifikasi FOP di lapangan Hockey Outdoor yang dilakukan oleh Fasilitator Sertifikasi Lapangan Federasi Hockey Internasional (FIH).
“Demikian halnya dengan Arena Cricket di Papua merupakan Arena Cricket pertama di Indonesia yang memenuhi standar internasional,” katanya.