53 Persen Mobil Tak Berasuransi, OVO Asuransi Layani Premi Bulanan
- Alasan tidak memiliki asuransi mobil karena premi tidak bisa dicicil dan tidak bisa mengajukan klaim secara daring.
Industri
JAKARTA – Survei OVO mengungkapkan, 53% mobil di Indonesia belum berasuransi. Padahal, penjualan ritel mobil naik 65,1% pada Juni 2021, terdorong oleh insentif fiskal dari pemerintah.
Responden OVO menyebutkan, alasan tidak memiliki asuransi mobil karena premi tidak bisa dicicil dan tidak bisa mengajukan klaim secara daring. Melihat hal itu, OVO menerbitkan asuransi mobil melalui Asuransi Simas Insurtech, didukung oleh PT Futuready Insurance Broker dan dapat diakses melalui aplikasi OVO di layanan OVO | Proteksi.
“Keunggulan dari produk asuransi mobil kami adalah pengguna dapat membayar preminya per bulan dan tentunya klaim bisa dilakukan secara daring lewat aplikasi OVO,” kata Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit, dalam keterangan resmi, Kamis 19 Agustus 2021.
- Airlangga Puji Kinerja Kartu Prakerja sebagai Best Practice
- Ramayana Diprediksi Rugi pada Kuartal III-2021, Mirae Beberkan Alasannya
- Studi: 3 Dosis Vaksin Sinovac Lebih Baik daripada Mencampur dengan Pfizer
Temuan dalam survei OVO juga memperlihatkan bahwa62% responden menginginkan asuransi yang memiliki banyak pilihan bengkel rekanan. Lalu, 51% menyebut ingin harga premi yang bersaing dan 40% ingin ada proses klaim asuransi secara daring.
Adapun produk asuransi mobil OVO akan memproteksi pengguna dari kerugian atau kerusakan kecil sampai total pada mobil akibat tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, pencurian, perbuatan jahat, dan kebakaran. Premi yang ditawarkan mulai dari Rp364.000 per bulan.
Sementara untuk proteksi dari kehilangan dan kerusakan total, preminya mulai dari Rp66.000 per bulan. Harga premi tersebut merupakan premi dari mobil dengan harga Rp210 juta untuk plat DKI Jakarta.
Selain itu, produk asuransi mobil ini menjangkau sekitar 500 bengkel rekanan di seluruh Indonesia.