587 RKAB Disetujui, Siap Gas Produksi 922,1 Juta Ton Batu Bara
- Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Suswantono mengatakan, Kementerian ESDM telah menerima sebanyak 883 permohonan rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) batu bara.
Energi
JAKARTA - Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Suswantono mengatakan, Kementerian ESDM telah menerima sebanyak 883 permohonan rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) batu bara.
Namun dari total tersebut yang telah disetujui Bambang sebesar 587 RKAB. Lebih lanjut RKAB yang ditolak 121 dengan berbagai alasan. Mulai sebanyak 75 penolakan akibat PNBP yang belum disetorkan, dari habisnya izin SK sebanyak 8 pemohon.
"FS dan AMDAL 4 permohonan, MODI atau dirkom 13 permohonan, keuangan 8 permohonan, PPM 11 permohonan, dan kendala lainnya sebanyak 2 permohonan," katanya dalam RDP dengan Komisi 7 pada Selasa, 19 Maret 2024.
- Entitas Usaha UNTR Rampungkan Akuisisi Saham Panas Bumi Senilai Rp1,25 Triliun
- Duh, Pemerintah Masih Utang Subsidi Rp1 T pada Pupuk Indonesia
- Bikin Boby Ngamuk, Inilah Proyek Medan Islamic Center
- Telkom (TLKM) Jamin Jaringan Layanan Prima untuk Ramadan dan Lebaran 2024
Berdasarkan 587 permohonan RKAB yang disetujui tersebut, total tonase produksi batu bara yang disetujui pada 2024 mencapai 922,14 juta ton. Sementara untuk 2025 sebanyak 917,16 juta ton, dan 2026 sebesar 902,97 juta ton.
Bambang menambahkan pemerintah juga sudah menerima 731 permohonan RKAB komoditas mineral periode 2024-2026, namun baru memproses 201 permohonan dengan 191 disetujui dan 10 ditolak.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan jika Kementerian ESDM mematok produksi batu bara mencapai 710 juta ton atau meningkat 15 juta ton dibandingkan 2023 sebesar 775 juta ton. Alokasi DMO mencapai 181,28 juta ton.
Dari total RKAB yang disetujui terdiri dari 107 badan usaha komoditas nikel dengan kapasitas produksi sebesar 152,62 juta ton, kemudian bauksit sebanyak 19 badan usaha dengan kapasitas produksi 15,88 juta ton, komoditas timah sebanyak 12 badan usaha dengan kapasitas produksi sebesar 44,48 ribu ton.
Kemudian, komoditas tembaga sebanyak 2 badan usaha dengan kapasitas produksi 99,24 juta ton, komoditas emas dan perak sebanyak 19 badan usaha dengan kapasitas produksi emas 120,7 kg dan peraak 122,5 kg.
Adapun tahun ini, Kementerian ESDM mematok produksi batu bara mencapai 710 juta ton atau meningkat 15 juta ton dibandingkan 2023 sebesar 775 juta ton. Alokasi DMO mencapai 181,28 juta ton.
Realisasi kewajiban pemenuhan batu bara dalam negeri alias DMO pada 2023 melebihi dari target. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut angkanya mencapai 213 juta ton atau lebih 20,3% dibandingkan angka yang dipatok tahun lalu.